Diserang Asap, Dipulangkan Lebih Awal

- Kamis, 26 September 2019 | 12:12 WIB

BARABAI – Waktu menunjukkan pukul 08.30 pagi. Di Sekolah Dasar Negeri 1 Barabai Timur para siswa tampak riang gembira. Ada yang mengikuti proses belajar di kelas, ada pula yang berlatih drum band. Namun, pemandangan mengasyikkan itu tidak berlangsung lama. Kabut asap datang seketika. Membuat napas terasa sesak dan mata perih.

“Anak-anak yang berlatih drum band saya imbau masuk ke kelas. Pintu dan jendela kelas ditutup rapat. Saya mencoba mengkoordinasikan kondisi ini kepada dinas terkait dan berkonsultasi dengan Pengawas Sekolah. Anak-anak kami pulangkan lebih awal,” tutur Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Barabai Timur, Hj Rustinah.

Kondisi yang sama juga terjadi di sekolah lainnya di SDN 3 Barabai Timur. Proses belajar mengajar hanya sempat dilakukan hingga jam pelajaran ketiga. Tepat pada waktu istirahat pertama sekira pukul 10.00, seluruh siswa dipulangkan lebih awal.

“Kebijakan itu diambil setelah kami konsultasikan kepada pengawas sekolah. Selain tebalnya kabut asap, orang tua siswa banyak yang datang ke sekolah dan meminta anaknya agar dipulangkan,” ucap Kepala SDN 3 Barabai Timur, Hj Salmah.

Ketika kabut asap mulai datang, sebagian siswa mengeluh kesulitan bernapas. Beruntung, kondisi itu segera ditangani oleh bagian kesehatan yang ada di sekolah masing-masing. “Sebelumnya belum pernah kabut asap bisa sepekat ini. Jadi, kami belum pernah memulangkan anak-anak lebih awal. Kami khawatir kalau dibiarkan anak-anak malah bisa terpapar penyakit,” tambah Hj Rustinah.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Hulu Sungai Tengah, drg Kusudiarto, mengaku belum mendapatkan laporan adanya warga yang terserang penyakit yang berkaitan dengan efek dari paparan kabut asap.

Meski begitu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten HST agar tetap waspada. Salah satunya dengan selalu menggunakan masker bila hendak menjalankan aktivitas di luar rumah.  “Terlebih khusus untuk ibu hamil dan bayi. Kalau bisa jangan keluar rumah di musim berkabut,” ucapnya.

Selain di Sekolah Dasar, kebijakan memulangkan siswa akibat pekatnya abut asap juga dilakukan Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) 2 HST. Di Madrasah tersebut, sejumlah siswa-siswi juga merasa terganggu, bahkan mengeluhkan sesak ketika bernapas.

“Sebenarnya bagi sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) kebijakan memulangkan atau tidaknya siswa-siswi diserahkan kepada Kepala Madrasah masing-masing. Tapi, tetap saya konsultasikan dahulu ke Kemenag agar tak terjadi kesalahan,” ungkap Kepala MTsN 2 HST, Syaiful Rahmani.

Pekatnya kabut asap yang datang tiba-tiba kemarin memang membuat sebagian masyarakat kaget. Khususnya, masyarakat yang tinggal di wilayah Barabai. Bagaimana tidak, di kawasan yang menjadi pusat Kabupaten HST, ini cukup jarang terpapar kabut asap yang cukup pekat. Hal itu pula yang membuat Dinas Pendidikan Kabupaten HST tidak mengeluarkan imbauan agar memulangkan siswa-siswi sekolah lebih awal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HST, ketika dikonfirmasi melalui Kasi Kurikulum Bina SMP, Badaruddin, menjelaskan, kepala sekolah mempunyai hak penuh mengelola atau mengambil kebijakan sekolahnya masing-masing.

“Kepala Sekolah diperkenankan mengambil kebijakan. Terlebih yang bersifat insidentil,” ucapnya.

Namun, tidak semua sekolah di Kabupaten HST mengambil kebijakan memulangkan siswa-siswinya lebih awal dari biasanya. “Beberapa ada yang tetap melanjutkan proses belajar-mengajar karena beberapa sekolah tidak terpapar kabut asap,” tambahnya.

Perlu diketahui. Kabut yang cukup pekat di Barabai, itu hanya berlangsung hingga menjelang pukul 12.00 siang. Namun, melihat adanya perbedaan pekatnya kabut asap yang terjadi di Barabai kemarin dibandingkan dengan yang berlangsung pada waktu sebelumnya, Radar Banjarmasin juga mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, H Budi Haryanto.

Dia menjelaskan, dari sembilan posko yang dibangun di titik-titik paling rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), oleh Satuan Petugas (Satgas) Gabungan, yang berlokasi di Desa Haur Gading Kecamatan Batang Alai Utara (Batara) HST, didapatkan laporan bahwa kabut asap kemarin berasal dari kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Pulau Damar Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X