Cegah Penyakit Pernafasan Lewat Tindakan Dini

- Selasa, 1 Oktober 2019 | 09:51 WIB

BANJARBARU - Meski sudah ada diguyur hujan meski singkat. Kota Banjarbaru masih dikepung Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dampaknya, kabut asap tampak menyelimuti beberapa wilayah di Banjarbaru.

Kabut asap tentu tak hanya berdampak pada jarak pandang atau visibility di jalan raya. Namun kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan juga berpotensi menyebabkan penyakit pernafasan.

Ancaman ini makin meruncing lantaran kabut kerap muncul di pagi hari. Yang mana ini merupakan waktu di mana banyak aktivitas masyarakat dilakukan. Baik pelajar yang berangkat ke sekolah hingga ibu-ibu hamil yang mungkin berangkat kerja dan beraktivitas.

Atas hal ini, Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Syamsuri menekankan agar masyarakat jangan memicu terjadi Karhutla. "Membakar sampah pun harus dihindari, apalagi dekat lahan kering," katanya.

Selain mengimbau kepada warga. Ia berharap agar pihak terkait bisa mencegah gejala penyakit pernafasan di Banjarbaru. Selain membagikan masker, ia berharap ada tindakan dini yang bisa jadi pendeteksi ancaman penyakit pernafasan.

"Salah satunya saya nilai adalah adanya pemberitahuan kualitas udara kita. Bisa dengan memasang papan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara)," katanya.

Selain sebagai patokan pengambil kebijakan dalam menentukan langkah mencegah penyakit pernafasan karena kabut. Papan informasi terkait kualitas udara ini terangnya juga bisa dimanfaatkan publik.

"Tempatnya di titik ramai atau yang mudah dilihat. Ini bisa jadi edukasi bagi masyarakat dalam menilik kualitas udara kita sehingga bisa mengantisipasi ancaman penyakit," pesannya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X