BANJARMASIN – Perjuangan maksimal taekwondoin Kalsel pada Pra-PON 2019 di Banten pada 27-29 September, masih belum berbuah manis. Hanya mampu meraih dua medali perunggu.
Dari penampilan Fatwa Aulia Alif di randori kelas under 54 kilogram putra, dan Lita Muzdalifah di randori kelas under 49 kilogram putri. Sementara tujuh taekwondoin Kalsel lainnya masih belum mampu mempersembahkan medali untuk lolos ke PON XX 2020 Papua.
Sekretaris Umum TI Kalsel, Jufhari menceritakan dua taekwondoin Kalsel yang meraih medali perunggu tersebut sudah maksimal. Lita menang atas Sumbar dengan skor 28-19, dan kalah 5-8 dari taekwondoin Jateng menuju babak final. Senasib, Fatwa Aulya menang atas taekwondoin Sumsel di babak semifinal dengan skor 45-24, tapi kalah dan dengan taekwondoin Jateng dengan skor 9-24.
Raihan medali perunggu tersebut semestinya sudah cukup untuk mengantarkan kedua taekwondoin Kalsel tersebut PON XX 2020 Papua. Keduanya sudah melampaui babak delapan besar sebagai syarat mendapatkan tiket ke PON Papua.
“Namun, belakangan ada perkembangan terbaru dari Pengurus Besar (PB) TI Pusat. Keputusan lolos tidaknya seorang taekwondoin ke PON XX 2020 Papua akan diumumkan kemudian oleh PB TI Pusat,” sebutnya.
Jufhari mengaku tak mengetahui pasti alasan PB TI Pusat menyampaikan keputusan tersebut. “Mungkin ini berkaitan dengan penyesuaian jumlah kuota taekwondoin yang akan bertanding di PON Papua. PB TI Pusat juga akan menggelar rapat untuk membahas hal ini,” sebutnya.
Jufhari mengakui persaingan di Pra-PON 2019 tersebut sangat ketat. “Para taekwondoin tuan rumah dan Pulau Jawa sangat dominan. Secara teknik dan fisik, mereka memang lebih baik dan lebih siap,” nilainya.(oza/dye/ema)