BANJARMASIN – Kalsel dipastikan tak mengirim cabor panahan di PON XX 2020 Papua. Pemanah Kalsel tampil kurang memuaskan di babak Pra-PON 2019 di Jakarta, akhir September tadi.
Ada 24 atlet panahan Kalsel yang diboyong ke Jakarta. Mereka belum mampu menandingi ketepatan para atlet panahan dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi.
Perwakilan Perpani Kalsel, Nana Hudia menuturkan banyak faktor yang membuat cabor panahan Kalsel tak bisa bersaing di Pra-PON 2019.
“Antara lain, persiapan yang memang sangat minim. Waktu mepet dalam mempersiapkan atlet ke Pra-PON 2019 membuat para pemanah Kalsel tidak dalam kondisi yang terbaik,” ujar Nana.
Di Pra-PON 2019 sebenarnya tersedia cukup banyak tiket ke PON XX 2020 Papua. Masing-masing 19 tiket untuk kategori divisi recurve putra dan putri, 19 tiket masing-masing untuk divisi compound putra dan putri, serta 23 tiket untuk divisi nasional atau standart bow putra maupun putri.
“Memang sangat disayangkan atlet panahan Kalsel tak satupun mendapatkan tiket ke PON. Selain persiapan yang kurang matang, pemanah Kalsel berangkat ke Pra-PON 2019 tanpa program pemusatan latihan ,” sebutnya.
Pemanah Kalsel juga terkendala hal lain di Pra-PON 2019. “Situasi dan kondisi di Jakarta sedang kurang kondusif karena ada demo besar-besaran. Bahkan, para pendemo memasuki venue panahan. Walaupun tak berdampak buruk, situasi ini cukup mengganggu konsentrasi para pemanah,” sebutnya.
Nana menyatakan perjuangan Perpani Kalsel untuk membina panahan Kalsel masih terus berlanjut. “Mudah-mudahan di masa mendatang atlet panahan Kalsel bisa lebih baik lagi,” tuntasnya.(oza/dye/ema)
