BANJARMASIN - Pemko sedang menimbang pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang khusus mengurusi pedagang kaki lima. Menghadapi PKL yang mengubah Siring Pierre Tendean menjadi pasar selama akhir pekan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Ikhsan Alhaq berharap, UPT ini bisa menertibkan PKL. Menurutnya, wajah siring di tepian Sungai Martapura itu sudah amat berantakan.
Sungguh tak mengenakkan jika dikunjungi turis. "Seperti pasar saja. Masa sampai-sampai ada yang berjualan ikan dan daster di atas siring," kata Ikhsan, kemarin (1/10).
Namun, bukan berarti UPT ini akan mengusir PKL atau menyita barang dagangan mereka. Tugasnya sebatas mengatur. Siapa saja PKL yang boleh berdagang di kawasan Menara Pandang tersebut. "Harus ada seleksi. Seperti pedagang kue khas Banjar atau pedagang oleh-oleh," tambahnya.
Bahkan, rencananya siring akan dipagar. Agar PKL tak bisa lagi seenaknya menggelar lapak di atas siring. "Jadi tidak sampai mengganggu pejalan kaki," tukasnya.
Selain itu, UPT ini juga akan menyediakan petugas untuk mengawasi siring. "Semacam penjaga pantai. Mereka yang bertugas menjaga keamanan di siring. Menangani peristiwa-peristiwa tak terduga," pungkas Ikhsan.
Diwartakan sebelumnya, Siring Pierre Tendean sudah berkali-kali ditertibkan Satpol PP. Tapi ketika siring sedang tak dijaga, PKL pun kembali. Pemko tampak kewalahan ratusan PKL itu. (hid/at/fud)