Anjloknya Harga Ayam Pedaging Belum Teratasi

- Jumat, 4 Oktober 2019 | 10:55 WIB

BANJARBARU - Pemprov Kalsel hingga kini belum bisa mengatasi persoalan anjloknya harga ayam pedaging atau broiler di tingkat peternak. Berbagai upaya sudah dilakukan namun belum juga membuahkan hasil.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi mengatakan, harga ayam pedaging sampai saat ini masih berada di bawah harga pokok produksi (HPP)."HPP ayam pedaging Rp18 ribu sampai Rp19 ribu, namun harga jualnya di peternak di bawah itu," katanya dalam Pertemuan Supply Demand dan Tata Niaga Ternak dan Hasil Peternakan di Aula H Maksid, Setdaprov Kalsel, kemarin.

Dia mengungkapkan, untuk bisa menstabilkan harga ayam broiler Pemprov Kalsel bersama sejumlah pihak terkait sudah melakukan berbagai upaya. Diantaranya, dengan cara penundaan penetasan DOC (Day Old Chick) atau anak ayam hingga mengurangi stok ayam melalui operasi pasar.

"Masih ada beberapa upaya lagi untuk bisa menaikkan harga ayam pedaging di tingkat peternak. Salah satunya dengan cara menghitung kebutuhan DOC melalui acara ini (Pertemuan Supply Demand dan Tata Niaga Ternak dan Hasil Peternakan)," ungkapnya.

Lanjutnya, pertemuan yang dibuka Sekdaprov Kalsel Haris Makkie itu dihadiri sejumlah pihak terkait untuk bersama-sama menghitung kebutuhan DOC di Kalsel. Dengan begitu, maka dapat diketahui berapa sebenarnya kelebihan stoknya. "Dari pantauan kami, rendahnya harga ayam indikasinya memang lantaran ada over suplai. Jadi harus dihitung, supaya kita bisa menekannya," ujarnya.

Berdasarkan hitungan sementara mereka, ketersediaan DOC saat ini mencapai 66 juta. Sedangkan kebutuhan hanya sekitar 54 juta. "Jadi perhitungan kami sekarang masih ada kelebihan DOC sekitar 600 ribuan, karena ada beberapa yang juga dikirim ke Kalteng dan Kaltim," beber Suparmi.

Dia berharap, ke depan harga ayam pedaging bisa kembali stabil. Sehingga, peternak tidak lagi merugi dan masyarakat mendapatkan harga yang wajar. "Kami dengan berbagai pihak terkait terus berkoordinasi untuk mencari cara bagaimana supaya permasalahan harga ayam bisa teratasi," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani menyampaikan, persoalan harga ayam saat ini hanya terjadi di tingkat peternak. Sebab, di pasaran harganya relatif stabil. "Harga di pasaran masih berada di harga acuan, yakni di bawah Rp34 ribu jadi tidak ada permasalahan," ucapnya.

Lalu bagaimana bisa harga di peternak malah anjlok? Dia menjelaskan, kemungkinan dikarenakan oleh tidak seimbangnya antara produksi dan permintaan masyarakat. "Produksi ayam sepertinya lebih besar dari permintaan, sehingga harga di peternak anjlok," jelasnya.

Agar produksi ayam tidak berlebih, dia meminta agar perusahaan tidak memproduksi DOC lebih dari jatah yang sudah ditentukan. "Walaupun satu perusahaan sedikit saja memproduksi lebih, dampaknya akan besar. Sebab, kalau semua perusahaan begitu maka dalam satu bulan saja produksi DOC bakal over," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X