Dulunya 19 Ribu, Sekarang Harga Tanah di sini Jadi 1,5 Juta per Meter

- Jumat, 4 Oktober 2019 | 11:37 WIB

Dibangun sejak 2018, akses Bandara Syamsudin Noor atau Jalan Lingkar Utara kini bisa digunakan masyarakat, meski masih ada beberapa titik yang belum diaspal. Radar Banjarmasin kemarin mencoba menelusuri jalan tersebut untuk melihat perubahan-perubahan di kawasan sekitar, setelah jalan sudah tembus ke bandara.

---

Untuk bisa melihat perubahan-perubahan di sepanjang jalan yang memiliki panjang sekitar 21 kilometer itu, penulis sengaja menelusurinya dari ujung jalan: di Simpang 3 Lingkar Utara, Liang Anggang hingga sampai di pintu masuk Bandara Syamsudin Noor.

Dari ujung jalan hingga masuk beberapa kilo meter, kondisi sekitar tampak belum ada perubahan berarti dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena di kanan dan kiri jalan masih banyak ditemukan lahan kosong. Hanya saja ada beberapa bangunan yang mulai dikerjakan di sepanjang jalan itu.

Keadaan jalan yang diperkirakan memiliki lebar 20 meter tersebut sebelumnya mulus dan beraspal. Namun, ketika masuk sekitar 2,5 kilometer yakni di kawasan Kurnia, Kelurahan Landasan Ulin Utara jalan berbatu dan berdebu.

Meski jalan di kawasan Kurnia belum diaspal, akan tetapi ada beberapa bangunan baru yang terlihat. Mulai dari rumah warga hingga beberapa bangunan ruko. Padahal, dulu sebelum jalan dilebarkan kawasan itu masih sepi.

Karena melihat ada beberapa perubahan, penulis pun menghampiri salah seorang warga yang kebetulan sedang bersantai di depan rumahnya untuk menceritakan apa saja perkembangan yang ada di sana setelah jalan dilebarkan untuk akses bandara.

Warga bernama Handoko itu mengaku baru satu tahun tinggal di sana, namun dia sudah sejak 2007 memiliki tanah di daerah tersebut sehingga tahu betul apa saja perubahan-perubahan yang ada di sana.

Dia mengungkapkan, setelah jalan dilebarkan ada banyak perubahan. Yang paling mencolok, kawasan sekitar lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. "Dulu waktu jalan di sini masih tanah dan cuma seluas delapan meter sangat sepi. Sekarang sudah ramai, setelah jalan dilebarkan untuk akses bandara," ungkapnya.

Menurutnya, area sekitar menjadi ramai lantaran mulai banyaknya pembangunan rumah dan ruko. "Ada banyak orang yang mau membangun di sini, sisa tanah saya yang masih kosong saja sudah beberapa kali didatangi orang ingin dibeli," ujarnya.

Akan tetapi, dia mengaku menolak untuk menjualnya karena yakin harganya ke depan bakal lebih mahal. "Harga tanah di sini sekarang sudah sekitar Rp1,5 juta per meternya, tapi mungkin ke depan bisa lebih mahal," paparnya.

Pria yang berasal dari Banjarmasin ini menyampaikan semenjak jalan dilebarkan harga tanah di sana terus merangkak naik. "Bayangkan, 2007 lalu saya beli tanah di sini cuma Rp19 ribu per meternya. Berapa kali lipat sudah naiknya," ucapnya.

Setelah mendengarkan cerita dari Handoko, penulis kemudian pamit untuk melanjutkan perjalanan. Dari Kurnia menuju Jalan Golf ada sekitar 500 meter jalan belum dilebarkan, namun ketika memasuki Jalan Golf jalan kembali luas dan beraspal.

Akan tetapi, ketika memasuki Jalan Lingkar Utara dari Simpang 3 Jalan Golf hingga sampai di jalan masuk Bandara Syamsudin Noor ada beberapa titik yang belum beraspal. Bahkan, ada jalan yang masih berupa tanah.

Saat dikonfirmasi, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel Yasin Toyib menuturkan bahwa saat ini memang masih ada 6 kilometer akses bandara yang belum diaspal. Di mana, pada APBD Perubahan sudah dianggarkan Rp25 miliar untuk pengaspalan sepanjang tiga kilometer.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X