Di Penjara Sering Berkelahi, Pelaku Penculikan Siswi Coba Kabur

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 09:57 WIB

BANJARBARU - Terpidana kasus penculikan siswi SMP di bawah umur di Banjarbaru, Andre Gunawan beberapa waktu lalu kembali berulah. Oknum anggota kepolisian ini diketahui berupaya kabur dari jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru.

Upaya kabur ini ini dihimpun terjadi pada Jumat (4/10) malam. Saat itu, Andre diketahui mencoba kabur dengan cara memotong teralis besi sel yang ditempatinya sejak divonis bersalah oleh Pengadilan.

“Benar, Andre juga mengajak tiga Napi lainnya berusaha kabur dari sel. Mereka ditempatkan di sel isolasi di kamar 7 Blok J," konfirmasi Kasubsi Kamtib Lapas Banjarbaru, Fikri Rahmadian.

Soal kronologi, Fikri menjelaskan jika Andre sukses secara sembunyi-sembunyi memotong pagar teralis besi sel. Ia disebut memotong menggunakan gergaji besi buatan. "Ini yang masih kita investigasi dari mana gergaji ini. Apa ada yang menitipkan atau dia membuatnya sendiri. Kita masih dalami," ujarnya.

Andre sendiri mengajak tujuh narapidana lainnya untuk melakukan rencananya. Namun di antara tujuh narapida ini, empat orang memilih berdiam dan tak mengikuti rencana pelarian.

"Jadi empat orang ini yang berteriak dan melaporkan ada napi yang kabur. Langsung lah petugas kita melakukan tindakan dan pencarian. Jadi Andre dan tiga narapida ini tidak sempat kabur keluar (dari Lapas)," tambahnya.

Upaya kabur Andre terhenti di sebuah kebun di areal blok. Ia bersama dengan tiga napi lainnya tidak bisa menembus pagar tinggi tahap pertama. Lapas Banjarbaru memang mempunyai tiga pagar atau tembok dengan tinggi lebih dari 10 meter plus disertai pagar kawat berduri.

"Dia melewati pagar pertama sudah tidak bisa, karena memang sangat tinggi. Jadi hanya berhasil keluar sel, tapi tidak bisa melewati pagar pertama," tegas Fikri.

Teriakan para napi membuat pelarian Andre langsung terendus. Tak kurang dari 15 menit, keberadaan Andre dan tiga napi lainnya diketahui. "Dia terkena lampu sorot penjaga dan tengah bersembunyi di semak-semak yang berlumpur."

Rupanya, dari informasi oleh beberapa tahanan yang berada satu sel dengan Andre. Terpidana yang satu ini telah merencanakan aksinya sekitar sepekan sebelum hari H kejadian.

Diterangkan bahwa Andre sempat memaksa tahanan lainnya untuk ikut aksinya. Namun sayang, di antara tujuh tahanan, hanya tiga saja yang mau.

"Dia bahkan sempat mengancam dengan besi hasil potongan teralis itu agar yang lain tutup mulut dan mau ikut. Tapi untungnya, napi lainnya tidak berani dan akhirnya memilih membocorkan aksi Andre ini," jelas Fikri.

Sebelum dijebloskan ke sel isolasi, Andre yang pertama kali menghuni Lapas pada bulan Maret 2019 ini ditempatkan di blok A Kriminal. Namun karena ia membuat ulah dan keributan, ia akhirnya dipindahkan ke sel isolasi.

Keributan Andre rupanya tak lepas dari soal piutang. Ia disebut sering terlibat cekcok hingga perkelahian dengan narapidana lain. "Karena itu dipindahkan ke sel lain."

Ditanya ihwal SOP penjagaan dan pemantauan di Lapas terhadap para narapidana di sel, Fikri menjawab jika pihaknya telah melaksanakan SOP standar penjagaan. Yang mana kontrol dilakukan secara rutin setiap satu jam sekali.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X