Lebih 80 Ton Ikan Bawal Mati, Komisi III Panggil Dinas Lingkungan

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:44 WIB

BANJARMASIN - Lebih 80 ton ikan bawal milik petani tambak ikan di Banua Anyar mati mendadak. Masalah baru muncul. Beberapa oknum petambak membuang bangkai-bangkai ikan itu ke Sungai Martapura.

"Tidak semua, tapi ada," kata warga sekitar yang meminta namanya tak dikorankan. “Seharusnya ikan-ikan itu dikuburkan. Bukan justru dibuang ke sungai,” tambahnya.

Dampaknya, bau busuk menyengat mengganggu warga di kawasan Banjarmasin Timur tersebut. Aromanya tercium sampai puluhan meter.

Contoh petambak yang menyadari dampaknya adalah Muhammad Yusi. Bangkai ikan miliknya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Basirih. Atau dikirim ke pengepul untuk diolah menjadi pakan ternak.

"Kasihan masyarakat kalau dibiarkan. Jadi bangkainya kami kumpulkan untuk dijual ke pengepul seharga seribu rupiah per kilogram," kata Yusi.

Memang, masalah ini tergantung pada kesadaran dan kepedulian masing-masing petambak. Karena memang belum ada aturan yang mengikat pengelolaan limbah tambak.

Menanggapinya, Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini bakal memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin ke gedung dewan. Untuk meminta penjelasan terkait masalah itu.

“Nanti hari Jumat akan kami panggil DLH. Selanjutnya kami akan meninjau langsung ke lokasi,” ucapnya saat dihubungi Radar Banjarmasin, kemarin (9/10).

Dalam hal ini, DPRD ingin ada solusi. Mengingat, aktivitas pertambakan di kawasan Benua Anyar bukan hal baru. Sudah ada sejak lama. “Kita lihat saja nanti seperti apa faktanya,” pungkasnya. (nur/at/fud)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X