Status Bandara Sudah Internasional, Semoga Ekonomi Kalsel Meningkat

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 10:36 WIB

BANJARBARU - Akhirnya status Bandara Syamsudin Noor telah ditingkatkan menjadi internasional. Dengan begitu ketika terminal baru nanti diresmikan maka bandara sudah bisa melayani penerbangan langsung ke luar negeri.

Informasi naiknya status bandara kebanggaan masyarakat Banua ini, disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia, Febry Calvin Tetelepta, saat berkunjung ke lokasi proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan sejumlah kepala daerah se-Kalsel.

Febry mengungkapkan, karena sudah berstatus internasional maka Bandara Syamsudin Noor sudah bisa melayani penerbangan ke luar negeri. "Minimal umrah dan haji, tidak perlu lagi transit ke Jakarta atau Surabaya," ungkapnya.

Dia menyampaikan, karena tidak lagi transit ke bandara lain untuk penerbangan internasional maka arus barang dan penumpang di Bandara Syamsudin Noor akan bergerak cepat. "Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi di Kalsel juga cepat," ucapnya.

Lanjutnya, terminal baru bandara sendiri rencananya dibuka pada pekan kedua bulan November. Setelah, itu di awal Desember kemungkinan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. "Saat ini progresnya sudah 86 persen. Oleh sebab itu, sisa 14 persen kita harus fokus dan serius. Sebab, ini menyangkut finishing dan keamanan," beber Febry.

GM Bandara Syamsudin Noor, Indah Preastuty membenarkan jika bandara yang dikelolanya sudah berstatus internasional. "Iya, status internasional kita terima September tadi," ujarnya.

Dengan kenaikan status itu, dia menuturkan, saat ini pihaknya sedang melengkapi fasilitas yang diperlukan untuk penerbangan ke luar negeri. "Untuk menjalankan bandara internasional butuh kelengkapan fasilitas yang diperlukan. Itu yang sedang kami kejar, mudah-mudahan bisa rampung saat terminal sudah beroperasi," tuturnya.

Ditanya, apakah sudah ada maskapai yang mengajukan penerbangan ke luar negeri. Indah menyampaikan, sampai saat ini masih baru tahap pembicaraan dengan sejumlah maskapai. "Ada rencana penerbangan tujuan Singapura dan Kuala Lumpur, tapi baru tahap pembicaraan dengan maskapai terkait," ujarnya.

Dia berharap, dengan berstatus internasional jumlah penumpang di Bandara Syamsudin Noor bisa meningkat. Sebab, tahun ini mengalami penurunan dibandingkan 2018 lalu. "Tahun ini penumpang rata-rata 8 ribu sampai 9 ribu perhari, padahal tahun lalu 11 ribu sampai 12 ribu," paparnya.

Sementara itu, dalam kunjungan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama sejumlah kepala daerah, ombongan tampak meninjau lokasi pembangunan terminal bandara, dari lantai bawah hingga naik ke lantai atas. Dengan didampingi Manajer Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor (PPBDJ) Dadang Dian Hendiana dan GM Bandara Syamsudin Noor, Indah Preastuty bersama jajarannya.

Usai melakukan peninjauan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengapresiasi kinerja sejumlah pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor. "Alhamdulillah, progresnya sudah 86 persen. Sedikit lagi selesai. November sudah dibuka dan awal Desember mudah-mudahan presiden ada waktu untuk meresmikannya," ucapnya.


Gubernur sendiri mengagumi kemegahan bandara yang mengangkat tema kearifan lokal. Bandara Syamsudin Noor yang baru cukup bergaya karena jika dilihat dari atas desainnya menyerupai intan banjar.

Untuk akses jalan masuk bandara Paman Birin berjanji akan menyelesaikannya. Sebelumnya, pada APBD P tahun 2019 jalan ke bandara telah dianggarkan Rp 25 miliar.

Paman Birin meyakini jika pengembangan Bandara Syamsudin Noor sudah tuntas, akan mampu menggerakan perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat signifikan seiring kelancaran arus barang jasa dan orang dari dan ke Banjarmasin. (ris/syh/bdm/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X