Pajak Kendaraan Baru Terealisasi 72 Persen

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 12:11 WIB

BANJARMASIN – Hingga triwulan III, penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang masuk ke kas pemprov melalui Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel baru terealiasi 72,04 persen. Jumlahnya baru mencapai Rp519.639.843.532 dari target Rp721.352.000.000 tahun ini.

Meski jika dibandingkan dengan tahun lalu capaian hingga triwulan ini lebih tinggi, namun di beberapa unit pelayanan pendapatan daerah (UPPD), penerimaan masih rendah. Contohnya di UPPD Samsat Banjarmasin I, pertumbuhannya hanya sekitar 6,84 persen. 

UPPD Samsat I ini meliputi penerimaan wajib pajak untuk wilayah Banjarmasin Timur dan Selatan. Realisasi dari target yang ditetapkan sebanyak Rp106.179.000.000 baru tercapai 69,99 persen atau Rp74.316.912.055.

Berbeda dengan UPPD Samsat Marabahan, pertumbuhannya sangat tinggi, mencapai 16,40 persen. Namun demikian, target yang ditetapkan pemprov di UPDD ini terbilang rendah. Jumlahnya hanya Rp22.231.000.000. Hingga triwulan III ini realisasi mereka sudah 74,46 persen atau Rp16.553.063.925.

Kabid Pendapatan Pajak Daerah Bakedua Kalsel Rustamaji menyebut, rendahnya pertumbuhan di UPPD Samsat I disebabkan di wilayah tersebut memang daya beli wajib pajak rendah.

Berbeda dengan UPPD Samsat Banjarmasin II yang menjangkau wilayah Banjarmasin Utara, Barat dan Tengah. Maklum, di tiga kawasan ini selain berada di tengah kota, ekonomi masyarakatnya juga cukup baik.

UPPD Samsat II tahun ini ditargetkan meraup pajak kendaraan bermotor sebesar Rp136.678.000.000. Sementara, hingga triwulan III ini, mereka sudah merealisasian target tersebut sebesar 70,65 persen atau Rp96.558.782.150.

Sementara, tingginya pertumbuhan di UPPD Samsat Marabahan lantaran terjadinya perpindahan atau bergesernya tempat tinggal wajib pajak dari kota ke pinggiran. Seperti ke kawasan Handil Bakti Barito Kuala. “Ini salah satu faktornya. Kawasan baru meningkatkan pertumbuhan yang berdampak konsumsi masyarakat terhadap kendaraan bermotor di kawasan tersebut,” sebutnya.

Tak hanya mengejar target pajak kendaraan bermotor, Pemprov juga mengejar penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Tahun ini target BBNKB jumlahnya sebesar Rp559.701.000.000. Sementara, baru terealisasi sebesar 72,30 persen atau Rp404.689.816.975. “Untuk realisasi BBNKB, UPPD Samsat Rantau pertumbuhannya terendah, hanya 1,48 persen,” ungkap Utam.

Dari target yang ditetapkan sebesar Rp26.079.500.000, mereka baru merealisasikan 65,32 persen atau sebesar Rp17.035.517.700. Berbeda dengan UPPD Samsat Barabai hingga triwulan III ini, pertumbuhan mereka cukup pesat, yakni mencapai 23,02 persen. “UPPD Samsat Barabai pertumbuhannya tertinggi. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp15.054.000.000 sudah terealisasi 82,25 persen atau sebesar Rp12.382.458.800,” terangnya. 

Untuk mengejar waktu yang tersisa dua bulan lebih ini, pihaknya akan mengefektifkan semua UPPD Samsat di 13 kabupaten dan kota. Samsat ditekan untuk melakukan jemput bola dan berupaya keras untuk merealisasikan target yang ditetapkan. “Harus kerja keras dan jemput bola dengan memaksimalkan lagi samsat keliling,” tandasnya.

Seperti diketahui, menggenjot penerimaan BBNKB, sejak 5 Agustus lalu hingga akhir tahun mendatang, pemprov membebaskan pokok BBNKB II dan seterusnya. Selain itu pemprov juga akan membebaskan denda bea balik nama dari nomor polisi luar Kalsel. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X