BANJARMASIN - Lima unit Bus Rapid Transit (BRT) sudah beroperasi. Jumlah itu dirasa masih kurang dalam melayani masyarakat. Kabarnya akan ada penambahan armada dari pusat. Itu terungkap ketika Komisi III DPRD Kalsel bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Rabu (9/10).
“Alhamdulillah sudah mendapat sinyal yang bagus dari pusat. Tapi, masih dalam tahap evaluasi,” kata Ketua Komisi III, Sahrujani, Jumat (11/10) pagi.
Pembicaraan dengan pihak Kemenhub RI, armada dari provinsi lain yang tidak digunakan bisa dialokasikan ke Kalsel. Sebab keberadaan BRT di Kalsel sudah sangat bagus. Semenjak resmi diluncurkan pada Hari Jadi ke-69 Provinsi Kalsel, seluruh jadwal keberangkatan bus selalu penuh dengan penumpang.
Keberadaan BRT juga untuk mengurangi kemacetan di kota besar dan menekan polusi udara. Namun sejak mulai beroperasi pada bulan Mei lalu, BRT Banjar Bakula baru melayani rute untuk koridor Banjarmasin – Banjarbaru – Banjarmasin dan belum terkoneksi untuk melayani penumpang di kawasan kota metropolitan Banjar Bakula. Maklum hanya ada 5 unit yang digunakan bergantian.
Untuk keberangkatan pagi dimulai dari pukul 08.00 Wita, 08.30 Wita dan pukul 10.00 Wita. Siang hari, BRT diberangkatkan pada pukul 11.30 Wita. Sedangkan untuk sore hari, keberangkatan dijadwalkan pada pukul 15.00 Wita, 16.00 Wita, dan 17.00 Wita. Sementara keberangkatan malam pukul 19.00 Wita. “Kami sangat berharap jika pemerintah menambah armada BRT di Kalsel, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, Rusdiansyah mengakui lima unit bus yang beroperasi saat ini masih kurang. “Waktu tunggu masyarakat terlalu lama. Kalau tambah banyak kan waktu tunggu akan semakin singkat,” bandingnya.
Komisi III yang ikut membantu meyakinkan Kemenhub RI agar bisa menambah BRT membuat harapan bertambah kuat. “Pastinya kami ingin mudah-mudahan cepat pada tahun ini,” harapnya.(gmp/dye/ema)
