MARTAPURA - Ingin mengangkat marwah adat dan budaya kerajaan Pulau Laut, Lembaga Adat Kerajaan Pulau Laut (LAKPL) telah dibentuk untuk menghimpun seluruh keturunan anak cucuk Raja Pulau Laut.
Ketua Lembaga Adat Kerajaan Pulau Laut (LAKPL), Gusti Rendy Firmansyah mengatakan, pembentukan LAKPL diisi oleh kerabat serta keturunan atau zuriat yang tersebar di berbagai daerah, baik yang ada di dalam maupun luar Provinsi Kalimantan Selatan.
"Ini salah satu langkah kita, kiprah kita dalam mengangkat marwah sejarah budaya," bebernya di sela seminar Resistensi Kerajaan Pulau Laut Terhadap Kolonial Belanda di Mata Generasi Muda, di Guest House Sultan Sulaiman, Kamis (10/10).
Dia menjelaskan, di setiap daerah LAKPL punya koordinator wilayah (Korwil) sebagai kepanjangan tangan dari LAKPL untuk mengangkat harkat dan martabat Kerajaan Pulau Laut. "Masing-masing korwil ini bertugas untuk mengangkat sejarah budaya Pulau Laut, seperti halnya Korwil Martapura," paparnya.
Selain itu, Rendy menyampaikan, Lembaga Adat juga bertugas membenarkan fakta sejarah yang membuat masyarakat bingung untuk menyikapinya melalui literatur dan catatan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan. "Untuk pembuktian situs tentunya dengan mencari arsip dari Kolonial Belanda serta catatan zuriat Kerajaan Pulau Laut," ucapnya.
Sementara itu, dalam seminar sejarah LAKPL yang mengangkat tema Resistensi Kerajaan Pulau Laut Terhadap Kolonial Belanda di Mata Generasi Muda itu menghadirkan sejarawan dari Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur sebagai pemateri. (ris/ram/ema)