BANJARMASIN - Sering memakan korban, tiga titian dan jembatan di Jalan Banyiur Dalam pun diperbaiki. Setelah rampung, warga menggelar syukuran (12/10). Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina turut hadir.
Ketua RT 15 Kelurahan Basirih, Misbahul Munir mengatakan, sebelum dipagari, warga kerap terjatuh di titian itu. Ada yang luka-luka, adapula yang sampai meninggal dunia.
"Jika berpapasan, sering ada yang tersenggol dan terjatuh. Apalagi kalau sungai pas surut. Bisa terkena tiang-tiang kayu di bawah. Kejadian sampai ada yang meninggal dunia itu terjadi setahun silam," kisahnya.
Ditambahkan Munir, sebelumnya titian itu hanya dibangun dari kayu ulin. Sekarang sudah dicor. "Sekarang warga tidak lagi merasa was-was kalau melintasi titian ini," tambahnya.
Sementara itu, Ibnu masih ingat, bagaimana dia pertama kali mengunjungi warga Banyiur Dalam. Kondisi titiannya sangat memprihatinkan. "Alhamdulillah, sekarang sudah sangat layak. Lebih kuat," ujarnya.
Di Banjarmasin, terutama di permukiman yang berada di bantaran sungai, titian masih menjadi andalan. "Kalau ditotalkan, titian di Banjarmasin ini panjangnya mencapai 22 kilometer," beber Ibnu.
Ibnu juga memuji masyarakat sekitar. Menurutnya, sungai di sana sangat bersih. Bahkan, Banyiur Dalam pernah memenangi lomba memelihara sungai. "Saya bangga sekali dengan warga Banyiur Dalam. Warga dan tokoh masyarakatnya bahu-membahu merawat sungai," pujinya.
Sebagai informasi tambahan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin Arifin Noor menyebutkan, total anggaran untuk perbaikan ketiga jembatan tersebut menghabiskan sekitar Rp400 juta. "Satu jembatannya dibawah Rp200 juta," jelasnya.
Berikutnya, PUPR akan membangunkan TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Tujuannya, agar warga bantaran sungai tak membuang sampah ke sungai. (hid/fud/ema)
