MARTAPURA - Martapura FC akan menjalani laga hidup mati menghadapi tuan rumah PSBS Biak, Senin (21/10) nanti. Misinya berada di posisi empat besar guna merebut satu tiket lolos ke babak delapan besar
Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae tidak akan menganggap remeh lawan. PSBS Biak juga dalam keadaan terjepit. Meski sudah pupus harapan lolos ke delapan besar, tim asuhan Budiarjo Thalib ini sedang terancam terjerembap ke zona degradasi. Saingannya Persatu Tuban masih memiliki peluang naik mengingat karena masih menyisakan dua laga lagi.
Sementara tim Laskar Sultan Adam juga dibayangi beberapa tim yang berada di peringkat 5-7. Seperti Bogor Sulut United dan PSIM Yogyakarta yang masih memiliki peluang lolos. Begitu juga dengan Persis Solo yang mengintip peluang tim di atasnya agar terjerembap.
Selain persiapan teknis, Frans juga mewaspadai faktor non teknis dalam menghadapi laga melawan PSBS Biak. "Semua tim ingin lolos. Jadi perlu diwaspadai," kata legenda Barito Putera ini.
Sulut United dan PSIM Yogyakarta juga memiliki peluang. Apalagi kedua tim ini memiliki finansial yang tidak diragukan lagi. "Jadi kami juga harus berjaga-jaga atas kepentingan klub yang ingin lolos ini. Tim yang berpeluang bisa memengaruhi lawan, dan ini yang perlu diwaspadai" lanjutnya.
Frans enggan lebih lanjut merinci faktor non teknis apa saja yang bakal terjadi. Namun dia yakin para penggemar sepak bola di Indonesia sudah tak asing hal itu. "Semua pasti sudah tahu tim berpeluang bakal menggunakan pengaruhnya. Tapi saya tidak perlu sebutkan secara rinci," kelitnya.
Frans ingin fokus membenahi timnya saja agar di laga terakhir nanti anak asuhnya bisa memenangkan laga. "Satu satunya jalan kami harus menang. Jangan ada lagi tawar menawar," tegasnya.
Menghadapi PSBS Biak yang akan digelar di Stadion Cenderawasih Biak, Frans juga akan menghitung membawa skuat ke sana. "Ke sana kan jauh, perlu biaya banyak. Supaya lebih efektif, pemain yang siap tempur saja akan saya boyong nanti," ucapnya.
Sejatinya laga PSBS Biak dan Martapura digelar kemarin (14/10). Namun demi menghindari hal yang tidak diinginkan, semua laga terakhir digelar secara serentak.(bir/dye/ema)