ULM Tambah Guru Besar, Sutarto Dorong Dosen-Dosen Meneliti

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 12:55 WIB

BANJARMASIN - Satu lagi dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dikukuhkan menjadi guru besar. Dia adalah, Ketua Program Studi S2 Manajemen Pendidikan FKIP, Prof Aslamiah. Tambahan satu ini menambah jumlah guru besar di perguruan tinggi tertua di Kalimantan itu menjadi 49 orang.

Meski demikian, jumlah tersebut dinilai Rektor ULM Prof Sutarto Hadi masih jauh dari harapan. Sejatinya menurutnya, dari sebanyak 1200 dosen yang ada di ULM, paling tidak ada 100 guru besar.

“Masih rendah jika dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lain di Indonesia,” ujar Sutarto usai mengukuhkan Prof Aslamiah kemarin di Aula Rektorat ULM, kemarin.

Sutarto membandingkan dengan Universitas Hasanudin Makassar. Disana dosen yang bergelar guru besar jumlahnya mencapai 380 orang. Bahkan, Universitas Negeri Makasar yang usianya lebih muda dari ULM, guru besarnya sebanyak 87 orang. “ULM jauh tertinggal. Ini yang jadi tantangan kami,” sebutnya.

Lima tahun kedepan, dia menargetkan akan mencetak 50 orang guru besar di ULM. Angka itu dinilainya sangat realistis. Pasalnya, tahun 2020 mendatang ULM akan mengucurkan sekitar Rp20 miliar untuk dana riset sebagai pendorong lahirnya guru besar.

“Jumlah dosen bergelar doktor pun semakin banyak. Sekarang jumlahnya mencapai 320 orang,” beber guru besar matematika itu. 

Lambannya ULM mencetak guru besar diakui Sutarto lantaran jumlah dosen yang bergelar doktor juga tak banyak. Meski demikian, dari beberapa doktor yang ada hampir semua memiliki publikasi yang diakui internasional.

“Saya sudah cek. Semoga para dosen muda yang karyanya cukup banyak, dapat mempercepat penambahan guru besar di ULM,” harapnya. 

Mendorong bertambahnya guru besar di ULM, dia juga mewajibkan para dosen untuk melakukan penelitian. Dengan dana riset yang disediakan cukup besar, Sutarto mengatakan setiap dosen wajib meneliti.

"Saya harap jumlah publikasi akan bertambah dan temuan baru diciptakan. Jika dosen yang ingin mengejar guru besar perlu dana. Saya tak segan-segan membantu. Asal targetnya jelas,” ujarnya. 

Berbicara tentang Prof Aslamiah, Sutarto mengaku bersyukur. Menurutnya Tidak banyak guru besar yang ada di FKIP. Bahkan satu-satunya di fakultas tersebut. “Ini suatu kebanggaan, tak hanya bagi FKIP, tapi bagi ULM,” tandasnya.

Mendapat gelar guru besar, rupanya tak perlu waktu lama bagi Aslamiah. Dia ternyata hanya perlu 5 bulan usai diajukan ke Kemenristekdikti. “Alhamdulillah. Ini capaian yang tertinggi dan harapan semua dosen,” tutur Aslamiah.

Menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Pendidikan Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 (Perspektif Kepemimpinan Kepala Sekolah), dia menginginkan kemajuan sekolah dan keunggulan siswa lantaran peran kepala sekolah yang handal. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X