BANJARMASIN – Tim dayung perahu naga Kalsel tak bisa mengulang sukses di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Piala Panglima TNI 2019 di Jakarta, belum lama tadi. Dalam ajang tersebut, tropi juara jatuh ke tangan tim dayung Sumatera Barat dan Jawa Barat. Sementara, tim dayung Kalsel tak bisa menembus peringkat lima besar.
Muchlis, salah satu pedayung Kalsel yang ikut memperkuat tim dayung Kalsel di Kejurnas tersebut mengaku usaha sudah maksimal. “Semua pedayung Kalsel mengerahkan segenap kemampuan. Namun, tim dayung Sumbar dan Jabar memang lebih siap. Justru kami yang persiapannya kurang matang,” sebut Muchlis.
Diceritakan Muchlis, selain persiapan yang kurang matang, kekompakan para pedayung Kalsel juga tak sekuat tim lain. “Antara juru kemudi dan pedayung sering terjadi miskomunikasi. Akibatnya, kekuatan dayungan menjadi kurang maksimal. Menurut saya, hal ini perlu dievaluasi lagi,” sebutnya.
Namun demikian, Muchlis senang bisa menjadi bagian dari tim dayung Kalsel di Kejurnas tersebut. Apalagi, Muchlis memang sudah lama tidak turun ke arena.
“Saya merasakan perkembangan olahraga dayung sekarang ini semakin pesat. Pola latihan tak bisa disamakan antara yang dulu dan sekarang. Menurut saya, program latihan memang harus disesuaikan, apalagi fisik para pedayung sangat berpengaruh terhadap performa pada saat bertanding. Seleksi atlet harus lebih ketat lagi,” sambungnya.
Yang tak kalah penting, Muchlis menilai persiapan harus lebih matang lagi.
“Ke depan, jangan sampai kegagalan ini terulang. Apakah ada kejuaraan atau tidak, persiapan berupa latihan wajib dilakukan secara terjadwal dan rutin. Sehingga, para pedayung bisa siap kapan saja begitu ada instruksi tampil di kejuaraan,” tandasnya(oza/ema)