Meski BPJS Menunggak, RSJ Sambang Lihum Diuntungkan Pasien Narkoba

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 14:21 WIB

Tak hanya RSUD Ulin yang pusing dengan tunggakan BPJS. Uang Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum juga tertahan di BPJS Kesehatan. Nilai yang belum dibayarkan mencapai Rp3,8 miliar. Tunggakan itu dari bulan Juni hingga September.

Direktur RSJD Sambang Lihum IBG Dharma Putra mengatakan pihaknya tak begitu memusingkan hal tersebut. Sebagai rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Sambang Lihum
masih disubsidi dari pemerintah provinsi.

Artinya, meski ada keterlambatan pihaknya masih disubsidi oleh pemerintah. “Tak dibayar selama 1 tahun juga tak masalah. Karena kecil juga jika dibandingkan dengan RS lain,” kata Dharma kemarin.

Selain itu, fokus pemerintah mengatasi persoalan narkoba juga menambah ringan belanja obat dan layanan pasien di Sambang Lihum. Seperti diketahui, sokongan pasien Narkoba yang dikeluarkan oleh pemerintah memiliki anggaran sendiri.

“Untuk biaya obat dan makan pasien alhamdulillah kami maaih dibantu pak gubernur. Klaimnya pun kecil. Tiap bulan hanya berkisar Rp800 juta. Jauh sekali dengan RSUD Ansyari Saleh, bahkan dengan RSUD Ulin,” sebutnya.

Dia menilai solusi persoalan di RSUD Ulin harus dicarikan bersama-sama. Karena pada dasarnya semua pihak bermaksud untuk melayani masyarakat. “Perlu menyamakan persepsi sama-sama. Persoalan asuransi jika tak diselesaikan dengan baik malah merugikan masyarakat,” cetusnya.

--- 

Sementara itu, Direktur RSUD Ansyari Saleh Izaak Zoelkarnain Akbar mengatakan pihaknya juga memiliki klaim yang belum dibayarkan BPJS Kesehatan. Jumlahnya mencapai Rp26 miliar untuk tunggakan Juni hingga September.

Meski demikian, dia memastikan kas RSUD Ansyari Saleh tak bermasalah sampai tutup tahun. “Saat ini ada sekitar Rp30 miliar fresh money kami. Cukup hingga APBN tahun 2020 dicairkan untuk pembayaran klaim,” sebutnya.

Sebelumnya, (RSUD Ulin Banjarmasin memang sedang bermasalah dengan dana segar. Pasalnya, tagihan klaim BPJS Kesehatan dari bulan Juni hingga Agustus belum juga dibayarkan. Nilainya mencapai Rp78 miliar.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Suciati cukup cemas akan hal ini. Jika klaim tersebut tak dibayarkan hingga Oktober ini, tunggakan itu akan segera mengganggu keuangan rumah sakit terbesar di Kalsel itu. (mof/ay/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X