Hanya 2 Hari di Banjarmasin, Banyak Warga Terlambat Kunjungi KRI Teluk Ende

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 11:37 WIB

BANJARMASIN - Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende-517 melepas tali tambat dari Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, kemarin (17/10) sore. Kapal milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ini memulai pelayaran selanjutnya menuju Nunukan Kaltara.

Keberangkatan KRI Ende-517 dilepas oleh jajaran Lanal Banjarmasin, Pemprov dan jajaran Ditpolair Polda Kalsel. Seiring lepas tali tambat, sejumlah pengunjung mengabadikan foto dan melambaikan tangan.

KRI Teluk Ende sempat dua hari menyandarkan tubuhnya di Pelabuhan Trisakti dalam misi Jalasesya Taruna AAL angkatan 67. Dua hari sandar rupanya kurang lama. Terpantau banyak masyarakat yang hendak mengunjungi dan melihat kondisi KRI kebanggaan Indonesia tersebut.

"Kami hanya bisa mengabadikan dari jarak jauh dan berswafoto latar kapal saja. Kami datang, kapal sudah siap berangkat," sesal Raida (22), seorang guru SD.

Raida datang bersama sepupunya serta bibinya. Mereka bertolak dari Jalan Grilya Banjarmasin Selatan, hanya untuk mengejar waktu agar bisa mengunjungi KRI.

"Tadi baru pulang ngajar, dan buru-buru jemput sepupu dan mamanya. Ini saja pakaian masih belum ganti, eh ternyata tak sempat juga. Kami baru dapat informasi pagi tadi, tapi karena masih mengajar, jadi rencana sepulang mengajar ramai-ramai," ucapnya.

Kedatangan Raida dan Bibinya Lina (40) cukup beralasan. Mereka memiliki darah seorang prajurit angkatan Laut.

"Dulu kakek saya prajurit Lanal juga, tapi beliau sudah tiada. Dulu hanya dengar cerita saja tentang KRI, jadi penasaran ingin lihat secara dekat dan sekaligus mengenang kakek selagi menjadi prajuri AL," tambah Lina.

Kedatangan KRI Teluk Ende menjadi daya tarik bagi warga Banjarmasin. Animo pengunjung cukup ramai. Bahkan hingga kapal itu lepas dari dermaga, sejumlah masyarakat banyak yang datang. "Sudah berangkat ya pak, kira masih sandar di Pelabuhan ini," ucap Riduan menanyakan kepada petugas di Pelabuhan.

Riduan bersama dengan istri serta putranya langsung memalingkan arah motornya untuk balik ke rumah. "Kami kira masih lama, besok berangkatnya lagi. Mudahan lain kali ada KRI yang datang lagi," ujarnya.
KRI Teluk Ende 517 melanjutkan perjalanannya menuju Nunukan Kaltara. Membawa puluhan Taruna AAL. Berlayar sekitar 12 hari, mengunjungi beberapa kota di Kalimantan.

Komandan Satgas Pelayaran, Letkol Laut (P) Cokorda Gede Patra P menjelaskan jika ke Nunukan dengan misi yang sama dalam rangka pelayaran Jalasesya Taruna AAL angkatan 67. Beberapa hari di sana. Lantas sebanyak 86 orang Taruna akan kembali ke markas untuk melanjutkan kegiatan lagi di Magelang. "Selama di Banjarmasin, kunjungan ke sekolah dan ke instansi pemerintahan," terangnya.

Saat ini, KRI Teluk Ende sering digunakan sebagai tempat praktik Taruna dan Taruni AAL. Selama berlayar bersama KRI Teluk Ende, para Taruna dan Taruni akan mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama pendidikan di AAL.

KRI Teluk Ende merupakan kapal perang yang diproduksi pada tahun 1980. Namun baru diluncurkan pada tahun 1982. Di Indonesia, KRI Teluk Ende diresmikan masuk pada Komando Armada Republik Indonesia pada 1 September 1982.

Walaupun usianya yang sudah senja, KRI Teluk Ende masih menjadi salah satu kapal perang andalan TNI Angkatan Laut. Dengan nomer lambung 517, KRI Teluk Ende merupakan jenis kapal Landing Ship Tank Modified (LSTM). KRI Teluk Ende dirancang untuk mengangkut pasukan bersama kendaraan tempur amphibi.

Kapal ini mampu mengangkut 12 tank. Selain itu, KRI Teluk Ende juga dirancang sedemikian rupa dengan tambahan hanggar helikopter. Ini membuatnya mampu mengangkut 3 heli tempur sekaligus.(lan/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X