Atasi Karhutla, Banjarbaru Tertarik Datangkan APAM

- Minggu, 20 Oktober 2019 | 06:20 WIB

BANJARBARU - Intensitas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tampak mulai menurun. Mengingat juga musim kemarau diprediksi akan berakhir. Meski begitu, Satgas dan relawan Karhutla tampaknya belum bisa benar-benar bernafas lega. Sebab kadang masih ada titik api atau kejadian Karhutla yang muncul.

Karhutla ibarat sudah menjadi bencana tahunan. Tak terkecuali di Banjarbaru. Selain mitigasinya, tentu upaya dan tata cara penanganan Karhutla terus dikaji dan dikembangkan. Termasuk juga untuk kebakaran di areal pemukiman tentu jadi atensi. Baik Pemerintah maupun relawan dan masyarakat umumnya.

Di Kota Banjarbaru, pemerintah Kota Banjarbaru mulai mengembangkan dan mengaplikasikan alat teranyar. Namanya APAM, akronim dari Alat Pemadaman Api Medium.

Alat ini sudah diuji cobakan sebelumnya. Oleh Pemko melalui BPBD Kota Banjarbaru, unsur TNI-Polri serta dengan para relawan Damkar hingga Masyarakat Peduli Api (MPA).

Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya turut mencoba alat ini. Menurut Jaya -panggilan akrabnya-, APAM patut dipertimbangkan sebagai instrumen dalam proses pemadaman bencana kebakaran.

"Kita sudah melakukan demo dengan APAM ini. Alat ini inovasi dari Jakarta yang pada tahun lalu di Habibie Craft Festival 2018 dan mendapat apresiasi dari peserta dan pengunjung," ceritanya.

Selanjutnya, usai mendapat informasi, Pemko Banjarbaru langsung tertarik memboyongnya.  Yang mana beberapa pekan ke belakang, alat ini katanya langsung di bawa dari Jakarta ke Kota Idaman. Yang juga disebutnya kalau APAM merupakan inovasi generasi muda nusantara.

"Secara mekanisme penggunaan, APAM ini memanfaatkan putaran roda ban sepeda motor. Bisa yang manual atau otomatis. Karena daya putaran dari ban tersebut, ia dapat menyemprotkan air cukup kencang, bahkan jaraknya mencapai 25 meter," bebernya.

Ditanya mengapa mendatangkan alat ini. Menurut Jaya, ketika saat rapat dengan Walikota beserta pimpinan TNI-Polri, BPBD dan elemen terkait mengenai penanganan Karhutla, salah satu kendala pemadaman adalah peralatan.

Kemudian muncul ide untuk mencoba peralatan APAM, dengan harapan jika ada kebakaran di awal masyarakat sudah bisa melakukan pemadaman sehingga dapat meminimalisasi dampak kebakaran.

"Kami minta Kepala BPBD setelah ini melakukan evaluasi terhadap alat itu, apakah bisa kita digunakan, mungkin ada modifikasi ataupun peralatan pendukung yang harus kita siapkan karena alat ini sebenarnya memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar titik api," ujarnya.

APAM diproduksi tahun 2018, alat tersebut di Banjarbaru dalam rangka uji coba dan Pemerintah Kota diberikan harga khusus sebesar Rp 4 Juta, menurut Darmawan harganya relatif terjangkau.

"Kalau memang diperlukan serta efektif, nanti kita akan melakukan pengadaan yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan keuangan yang ada, khususnya Pemko Banjarbaru yang ada di BPBD Kota, kalau memang bermanfaat akan kita tindak lanjuti peralatan itu," tutup Darmawan. (rvn/ram/ema)

CARA BARU: Petugas BPBD Kota Banjarbaru mencoba langsung penggunaan alat pemadam api medium atau APAM. [FOTO: Humas Pemko Banjarbaru for Radar]

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X