BANJARMASIN - Misi penyelamatan Barito Putera dari zona degradasi. Tema itulah yang diambil manajemen saat menerima Kelompok Suporter Barito Mania di almarhum HA Sulaiman HB di Kampung Melayu Banjarmasin, Sabtu (19/10) sore.
Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan di kediaman ayahanda Manajer Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman itu. Diskusi serius namun santai ini didahului makan siang bersama dan salat Zuhur berjemaah.
"Intinya manajemen ingin meminta masukan dari para pencinta Barito Putera. Apa yang harus dilakukan manajemen agar bisa mengangkat tim dari keterpurukan," kata Hasnuryadi.
Di hadapan suporter termasuk manajemen Hasnur Group dan pelatih tim Djajang Nurdjaman, Hasnuryadi berharap target utama Barito musim ini adalah tetap bertahan di Liga 1 saja terlebih dahulu.
"Oleh sebab itu lima laga kandang di Stadion Demang Lehman Martapura harus disapu bersih," kata Hasnur.
Di hadapan suporter, Hasnur juga blak-blakan menyebutkan awal terpuruknya Barito musim ini saat pemain belakang Hansamu Yama Pratama keluar dari tim.
"Tahun ini sebenarnya target kami memang ingin juara. Pemain lokal terbaik kami kumpulkan. Evan Dimas, Bayu Pradana direkrut," kata dia.
Hansamu Yama sebelumnya berjanji bertahan. Bahkan Hasnur bercerita sebelum berangkat umrah sudah berkomunikasi dengan Hansamu, dan menyatakan kesediaannya. "Saya merasa tenang saat umrah. Namun tiba-tiba Hansamu menyatakan berubah pikiran. Alasannya, dia ingin menikah dan dekat dengan keluarga," ujar Hasnur.
Panik kehilangan Hansamu, pelatih Barito Putera Jacksen F Tiago saat awal musim lalu mencari pengganti dengan mendatangkan dua pemain asing asal Brasil sekaligus. Lucas Silva dan Arthur Vieira.
"Sayangnya penampilan kedua pemain asing ini tidak sesuai harapan. Agen pemain yang menjanjikan kualitas pemain tidak terbukti. Kami juga salah tidak menggelar seleksi. Padahal kompetisi masih lama," kata Hasnur.(bir/dye/ema)