Pencemaran Sungai Riam Kanan Meluas

- Senin, 21 Oktober 2019 | 12:13 WIB

MARTAPURA - Tercemarnya Sungai Riam Kanan ternyata tidak hanya berdampak ke sembilan desa di Kecamatan Karang Intan. Namun pencemaran karena kontaminasi ribuan bangkai ikan ini sudah meluas ke kecamatan tetangga: Astambul.

Meluasnya pencemaran sungai disampaikan Camat Karang Intan Muhamad Ilmi. Dia mengungkapkan, dari informasi yang diterimanya di lapangan sungai yang tercemar merambat ke Desa Pingaran, Astambul. "Katanya di sana air sungainya juga bau dan berminyak, sehingga krisis air bersih juga," ungkapnya.

Menurutnya, setelah tercemar bangkai ikan Sungai Riam Kanan di Kecamatan Karang Intan dan Astambul benar-benar tidak bisa digunakan. Sebab, selain bau juga mengakibatkan tubuh gatal-gatal jika digunakan mandi. "Tapi, Alhamdulillah kebutuhan air bersih sudah dapat dipenuhi di seluruh desa terdampak. Walaupun terbatas untuk kebutuhan makan, minum, dan cuci," bebernya.

Ilmi menyampaikan, dalam beberapa hari terakhir bantuan air bersih terus berdatangan. Baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Seperti, BPBD Banjar, Polres Banjar, Damkar Pemkab Banjar dan Damkar swasta. "Aparat desa masing-masing yang terdampak juga pakai mobil pikap mendistribusikan air, serta anggota DPRD Banjar dari dapil Karang Intan ikut terlibat," ucapnya.

Sebelumnya, sembilan desa di Karang Intan, Kabupaten Banjar telah lebih dulu mengalami krisis air bersih. Lantaran, Sungai Riam Kanan yang airnya biasanya dimanfaatkan warga sekitar sedang tercemar berat. Akibat terkontaminasi ribuan bangkai ikan yang larut di sepanjang aliran sungai.

Sembilan desa yang sedang kekurangan air bersih tersebut berada di sepanjang Sungai Riam Kanan, Kecamatan Karang Intan. Yakni, Desa Sungai asam, Sungai Alang, Sungai Landas, Penyambaran, Lihung, Pasar lama, Karang Intan, Lok Tangga dan Mali-Mali.

Kepala BPBD Banjar Irwan Kumar menuturkan bahwa pihaknya sudah mulai mendistribusikan air bersih ke desa-desa di Kecamatan Karang Intan yang sedang krisis air bersih. "Kami juga meminjamkan sekitar 60 unit tandon ke desa-desa yang kesulitan air bersih tersebut," bebernya.

Dia menyebut, hingga Minggu (20/10) kemarin sudah lebih dari lima desa yang menerima air bersih dari mereka. "Pendistribusian masih terus kami lakukan untuk desa-desa lainnya," sebutnya.

Meski pencemaran Sungai Riam Kanan terus meluas, PDAM Intan Banjar memastikan hal itu tidak memengaruhi air bersih yang didistribusikan ke para pelanggan. Meski, air baku dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pinus mengambil di irigasi yang merupakan aliran berasal dari Sungai Riam Kanan.

Amannya air bersih yang didistribusikan ke para pelanggan disampaikan Direktur Utama PDAM Intan Banjar, Syaiful Anwar melalui Humas dan Hukum, Hikmatullah. "Informasi dari rekan di produksi, pengolahan air baku kita masih normal tidak ada gangguan terkait tercemarnya Sungai Riam Kanan," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Selain itu, dia mengungkapkan, informasi dari pihak laboratorium yang ada di IPA Pinus, kekeruhan air baku dari irigasi juga masih normal. "Sepertinya pencemaran Sungai Riam Kanan tidak sampai ke irigasi," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Intan Banjar Said Umar menyampaikan, kalaupun pencemaran sampai ke irigasi. Air baku yang diambil akan melalui proses pengolahan sebelum didistribusikan, sehingga aman untuk digunakan. "Produksi terus dikontrol bagian laboratorium," ucapnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X