Sulit Dapat Sokongan, Kalsel Harus Berjuang Sendiri Penuhi Rp 45 M untuk Akses Bandara

- Senin, 21 Oktober 2019 | 12:35 WIB

BANJARBARU - Sulitnya mendapatkan sokongan dana dari pemerintah pusat untuk membangun akses Bandara Syamsudin Noor membuat Pemprov Kalsel harus berjuang dengan anggaran sendiri.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel pun kembali menganggarkan dana untuk melanjutkan pembangunan akses bandara yang diberi nama Jalan Lingkar Utara tersebut pada 2020 mendatang.

Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar melalui Kabid Bina Marga, M Yasin Toyib mengatakan, anggaran yang mereka usulkan yakni sebesar Rp45 miliar. "Dengan anggaran sebesar itu, tahun depan ada tiga paket proyek yang akan kami kerjakan," katanya.

Dia merincikan, paket pertama yaitu pembangunan jalan dari Simpang 3 Jalan Golf hingga Jalan Kasturi dengan anggaran Rp10 miliar. "Di akses ini masih terdapat jalan yang lebarnya cuma 7 meter dengan panjang sekitar 1,1 kilometer. Nah, Pada 2020 akan kami lebarkan menjadi 14 meter," ujarnya.

Lanjutnya, untuk paket kedua: pembangunan jalan dari Simpang 3 Lingkar Utara atau Jalan Gubernur Syarkawi menuju Simpang 3 Jalan Golf dengan alokasi dana Rp15 miliar. "Paket 2 ini juga untuk menyelesaikan pelebaran jalan yang saat ini masih 6 meter menjadi 12 meter. Panjang jalan yang dilebarkan kurang lebih 500 meter," bebernya.

Kemudian untuk paket 3, Yasin menyampaikan, yaitu peningkatan Jalan Kasturi- Simpang 3 Lingkar Banjarbaru dengan dana sebesar Rp20 miliar. "Paket ini berada di ruas jalan yang langsung bersambung dengan pintu masuk utama terminal bandara baru. Ada 2,3 kilometer masih dalam bentuk pengerasan. Tahun depan baru pengaspalan dengan lebar jalan 20 meter, " ucapnya.

Meski Pemprov Kalsel terus menggelontorkan uang untuk pembangunan akses bandara, namun dia mengungkapkan Dinas PUPR Kalsel tetap melaksanakan syarat teknis kaidah atau pedoman untuk menaikkan status jalan menjadi nasional. "Ini komitmen Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor untuk mendukung akses Bandara Syamsudin Noor," katanya.

Untuk tahun ini sendiri, Yasin memaparkan, pihaknya juga sudah mengucurkan Rp40 miliar guna membangun empat titik jalan akses bandara. Yakni, di Jalan Golf sepanjang 500 meter, dengan nilai kontrak Rp4,51 miliar. Lalu, paket Simpang 3 Lingkar Utara - Simpang 3 Jalan Golf sepanjang 606 meter (Rp9,4 miliar)

Kemudian, paket Jalan Simpang 3 Golf - Jalan Kasturi sepanjang satu kilometer, dengan nilai kontrak Rp17,7 miliar. Serta, paket Jalan Kasturi - Jalan Akses Bandara - Jalan Lingkar Utara (paket II) sepanjang 320 meter, dengan dana Rp4,96 miliar.

"Saat proyek empat titik itu selesai, masih ada sekitar 6 kilometer jalan yang belum beraspal. Jadi pada APBD Perubahan 2019 dianggarkan lagi Rp25 miliar untuk melanjutkan pengaspalan, tapi cuma bisa sekitar tiga kilometer. Sisanya tahun berikutnya lagi," ujar Yasin.

Selain Dinas PUPR Kalsel, guna menyokong operasional bandara baru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel juga mengalokasikan Rp5 miliar untuk pembangunan rambu dan penerangan jalan umum di sepanjang akses bandara.

Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, H Rusdiansyah menyatakan akses bandara harus disiapkan dengan baik, lantaran mulai 26 agustus 2019 sesuai dengan SK Menhub, status Bandara Syamsudin Noor sudah internasional.

"Mudah-mudahan dengan status internasional ini ada maskapai yang membuka jalur penerbangan keluar negeri," harapnya. (ris/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X