Karung Lumpur Menumpuk di Trotoar Depan ULM, Pejalan Kaki Mengeluh

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 11:38 WIB

BANJARMASIN - Tumpukan lumpur dalam karung di trotoar Jalan Hasan Basry dikritik pejalan kaki. Lantaran mengganggu pemandangan dan kenyamanan pengguna trotoar.

Apalagi posisinya berada di depan kampus Universitas Lambung Mangkurat dan gedung Samsat Kayu Tangi. Salah seorang mahasiswi mengeluhkannya.

Dia kebetulan berangkat ke kampus dari kos dengan berjalan kaki. "Sepatu jadi kotor berlumpur. Untung tidak berbau lagi. Beberapa hari kemarin sempat mengeluarkan bau tak sedap," ungkap mahasiswi yang enggan meminta namanya tak dikorankan tersebut.

Kemarin (21/10), tumpukan lumpur itu mulai diangkut petugas kebersihan ke atas mobil pikap.

Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, mereka menunggu lumpur kering baru memulai pengangkutan.

Lumpur itu merupakan hasil pengerukan sungai. Mengurangi pendangkalan sungai akibat endapan lumpur. Mengapa harus menunggu sampai kering? "Khawatirnya jalan ikut-ikutan bau dan kotor akibat ceceran lumpur bercampur air comberan," jawabnya.

Alasan lain, lebih karena faktor teknis. Demi memudahkan perhitungan, berapa kubik yang sudah dikeruk. "Sengaja dikeringkan pekerjanya. Sekalian untuk bahan perhitungan oleh konsultan pengawas," jelasnya.

Disebutkannya, target pengerukan lumpur di beberapa titik drainase dan sungai di Banjarmasin mencapai 300 meter kubik. Alokasi anggarannya sekitar Rp65 juta. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB
X