Bertemu di Banua, Mapala Se-Indonesia Gaungkan #SaveMeratus

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:26 WIB

BANJARMASIN - Save Meratus jadi isu utama yang diangkat pada Temu Wicara Kenal Medan XXXI Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) perguruan tinggi se Indonesia. Seratusan Mapala ikut serta pada kegiatan nasional yang dipusatkan di Kalsel tahun ini.

Diangkatnya isu Save Meratus dilatari mencuatnya izin tambang yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang saat ini tengah digugat oleh Walhi.

“Kami sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini. Melalui upaya inilah alam bisa terus diselamatkan dan dilestarikan,” ujar Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Nur Hidayati yang datang menjadi narasumber seminar di kegiatan pembuka di UIN Antasari Banjarmasin, Senin (21/10). 

Ditegaskannya, Meratus adalah ekosistem esensial yang sangat penting untuk negeri ini khususnya Kalsel. Meratus terangnya pula, merupakan lokasi dari sumber air, keanekaragaman hayati, hingga tempat hidup masyarakat adat Dayak Meratus. “Gerakan mahasiswa harus lebih kuat lagi. Apalagi sekarang terkumpul semua Mapala se Indonesia,” cetusnya.

Dukungan dari mahasiswa, khususnya mahasiswa pecinta alam sebagai generasi penerus bangsa sangat penting. Dia khawatir andai tak ada gerakan seperti ini untuk menyelamatkan meratus. Masa depannya pun akan punah dan mengancam semua ekosistem di daerah ini.

Ketua Panitia Pelaksana TWKM XXXI, Muhammad Arifin mengatakan, selama sepekan, sekitar 280 Mapala se-Indonesia akan menggelar berbagai macam kegiatan yang dipusatkan di wilayah Gunung Maratus. “Kami ingin rekan-rekan se-Indonesia melihat langsung bagaimana indahnya alam Borneo, khususnya keindahan Gunung Maratus,” ucapnya.

Kegiatan temu wicara akan dimulai di kawasan objek wisata alam Kiram Park di Kabupaten Banjar.Sementara, untuk kenal medan digelar di Gunung Hutan di Hulu Sungai Tengah (HST). Untuk kegiatan panjat tebing dilaksanakan di Gunung Batu Laki di Hulu Sungai Selatan (HSS) dan kenal medan II dihelat di Gua Alinateh di Hulu Sungai Tengah (HST). 

Sedangkan untuk kegiatan mengenal lingkungan hidup dilaksanakan di Pulau Curik, Barito Kuala. “Memang ini bukan masuk daerah Gunung Meratus, tapi di sana tempat konservasi Bekantan, salah satu hewan yang hidup di Gunung Meratus,” cetusnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengapresiasi dengan kegiatan Mapala se-Indonesia yang menggaungkan #SaveMeratus. Menurut Sekretaris Badan Pengembangan SDM kemen-LHK RI Sudayatna, Mapala merupakan elemen masyarakat yang sangat peduli akan lingkungan hidup.

“Bahkan kami juga sering di demo Mapala, kita akan selalu mendengarkan aspirasi mereka. Jangan sangsikan jiwa pak presiden kita terhadap kecintaan terhadap lingkungan, sebab beliau dulunya Mapala UGM,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X