Alhamdulillah..! Tren Pengangguran Kalsel Turun dalam Setahun Terakhir

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:29 WIB

BANJARMASIN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel menyebut tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalsel mengalami penurunan dalam setahun terakhir.

"Turunnya sebesar 15,05 persen, semoga saja tahun depan akan turun lagi," kata Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (P4TK) Disnakertrans Provinsi Kalsel, HM Idehamsyah, Senin (21/10) siang.

Ideham menyebut, penyebab penurunan pengangguran di Kalsel ada tiga faktor. Pertama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kemudian sektor pertambangan yang mulai membaik dan ketiga sektor pertanian dan pariwisata.

Sektor pertambangan di Kalsel sempat mati suri. Padahal tidak bisa dipungkiri, sektor tersebut sangat banyak menampung pekerja. Bukan hanya di bidang pertambangan saja melainkan di industri turunannya juga ikut menyumbang lapangan kerja yang signifikan.

Selanjutnya sektor yang menyumbang turunnya jumlah pengangguran adalah pertanian dan pariwisata. Apalagi tahun depan pemerintah provinsi tengah bersiap untuk program Visit Kalsel 2020. Pariwisata mampu membuka peluang usaha bagi masyarakat.

"Faktor lainnya adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," sebutnya.

Misalnya UMKM kain sasirangan. Produk asli Banua ini cukup berperan dalam menurunkan tingkat pengangguran. Ditambah lagi dengan dukungan pemerintah provinsi yang mewajibkan jajaran nya untuk mengenakan pakaian dari kain sasirangan. Tentunya ini menjadi alat promosi yang ampuh, mengenal kan kain khas Kalsel ini.

Ideham menambahkan, meski tugas dan fungsi Disnakertrans sebagai pendukung, pihaknya juga berupaya melakukan terobosan dalam menurunkan tingkat pengangguran. Diantaranya program pelatihan keterampilan. Ada sembilan Balai Latihan Kerja (BLK) tersebar di kabupaten/kota. Masyarakat bisa mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang yang diminati.

Selanjutnya program pemagangan langsung di perusahaan. Disnakertrans bekerjasama dengan sejumlah perusahaan menggelar pemagangan. Pemagangan dilakukan selama 5 bulan. Selama lima bulan itu mereka mendapat pelatihan pembekalan, baik materi teori sebanyak 25 persen dan 75 persen praktik lapangan.

Tidak sedikit peserta dari program pemagangan yang akhirnya direkrut langsung oleh perusahaan untuk bekerja.

"Tahun 2018 ada 250 orang yang mendapat pekerjaan di tempatnya magang, kemudian tahun 2019 meningkat lagi menjadi 270 orang. Mudahan tahun depan lebih banyak lagi," jelasnya.

Terpisah, pengamat M Abdan Syakura mengatakan, di era serba internet sekarang ini, banyak peluang kerja yang bisa dimanfaatkan. UMKM yang ada bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk dagangannya.

"Ini menjadi satu peluang kerja yang sangat menjanjikan bagi masyarakat atau generasi milenial di Kalsel yang belum punya pekerjaan," sarannya.

Dulu ketika orang ingin membangun sebuah usaha, banyak faktor yang harus dipikirkan dan disiapkan. Modal dan bisnis apa yang akan di lakoni. Sekarang justru berbeda, tidak perlu memikirkan harus buka toko. Cukup di rumah mereka sudah bisa memasarkan produk dagangannya.

"Cukup bisa koneksi dengan internet, mereka bisa menjual dagangannya melalui androidnya," jelasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X