BANJARMASIN - Seusai pelantikan presiden, Hermansyah mulai bergerak. Wakil Wali Kota Banjarmasin itu akan mendekati sejumlah partai politik untuk maju dalam Pilwali 2020.
Tujuannya, mengajak parpol-parpol itu berkoalisi dengan PDI Perjuangan. "Tentu komunikasi sudah terjalin. Hampir dengan semua parpol," ujarnya.
Dia yakin, langkahnya menuju Pilkada takkan terhambat. Apalagi ia mengklaim telah direstui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Siapa saja yang sudah didekati? Herman enggan menyebutkan. Tapi ditekankannya, manuver itu demi partai, bukan untuknya pribadi saja.
Siapapun yang diusung partai berlambang banteng tersebut, butuh koalisi. Lantaran PDIP cuma mendapat lima kursi di parlemen. Setidaknya butuh empat kursi lagi untuk mengusung calon.
"Sudah menjadi tugas saya sebagai kader. Membantu partai membangun kuolisi," tutur mantan Anggota DPRD Kalsel tersebut.
Sambil berkomunikasi dengan parpol, dia juga bergerilya ke tengah masyarakat. “Justru ini yang paling penting. Bagaimana respons masyarakat,” tukasnya.
Sisi lain, komitmen Herman tetap sama. Bahwa dirinya akan manut dengan instruksi partai. Sekalipun malah kader lain yang diusung. "Kami adalah petugas partai. Apapun yang diputuskan harus dipatuhi. Toh untuk kebaikan," ucapnya.
Seperti diketahui, dari PDIP tak cuma nama Herman yang muncul. Sebut saja Ketua DPC PDIP Banjarmasin Muhaimin dan Ketua KNPI Kalsel Fazlur Rahman.
Selain kedua nama itu, saingan Herman juga datang dari luar. Yakni Ketua DPD Golkar Banjarmasin Ananda dan Sekdaprov Kalsel Haris Makkie yang telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Pilwali.
Herman toh tak mau ambil pusing. Ada fit and proper test, dia yakin bisa lolos. "Partai tentu tidak memilih sembarang orang," ujarnya.
Keyakinannya datang karena dialah calon yang paling siap. "Kalau tidak punya modal matang, buat apa saya maju," pungkasnya. (nur/fud/ema)
