Minat ke Pesantren Bertambah, Tapi Santri Masih Sulit Kuliah Negeri

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 10:04 WIB

Seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) memperingati Hari Santri Nasional (HSN) kemarin dengan berbagai kegiatan. 

Di Banjarbaru, santri seluruh Ponpes yang ada di Kota Idaman berkumpul di Ponpes Darul Ilmi, Liang Anggang untuk mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional.

---

Usai upacara yang dipimpin oleh Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani tersebut, kegiatan kemudian diisi dengan sejumlah atraksi yang dilakukan para santri dari berbagai Ponpes. Seperti silat dan berbagai pertunjukan khas pesantren.

Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengaku bersyukur karena dalam peringatan HSN tahun ini terasa istimewa dengan hadirnya undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren.

"Undang-undang ini memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan pengabdian masyarakat," katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan dengan undang-undang itu pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan lulusan lembaga lainnya.

Hak tersebut memang diperlukan, karena selama ini lulusan ponpes kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas negeri. Hal itu, diakui Amrullah Abdan selaku Wakil Kepala Sekolah Mualimin Ponpes Darul Ilmi.

"Iya, selama ini belum terdengar lulusan pondok bisa kuliah di universitas negeri. Kebanyakan di swasta, di perguruan tinggi Islam," ucapnya.

Dia berharap, dengan adanya UU Pesantren tersebut tamatan pesantren benar-benar memiliki hak yang sama dengan lulusan lembaga lainnya. Sebab, minat orang tua memondokkan anak ke pesantren terus meningkat.

"Santri yang mendaftar ke Ponpes terus bertambah. Di tempat kami misalnya, tahun lalu hanya 330 santri yang kami terima. Sementara tahun ini, bertambah jadi 440. Itu pun masih ada puluhan orang yang kami tolak," bebernya.

Ponpes Darul Ilmi sendiri menurutnya tidak terlalu mempermasalahkan sulitnya ijazah pesantren dibawa ke universitas negeri, karena di tempat mereka ada sekolah negerinya. "Madrasah Aliyah kami negeri, jadi ijazahnya bisa digunakan untuk mendaftar kuliah di mana saja," ucapnya.

Terkait semakin diminatinya pondok pesantren, menurutnya kemungkinan lantaran para orang tua tidak ingin anaknya salah bergaul. "Kalau di ponpes 'kan sudah pasti selalu diajari masalah agama, jadi orang tua merasa tenang jika anaknya mondok," ucapnya.

Secara terpisah, Pimpinan Ponpes Yasin, Ustaz Saifullah membenarkan jika semakin banyak orang tua yang ingin memondokkan anaknya ke pesantren. "Iya,karena setiap tahun santri yang mendaftar terus bertambah," paparnya.

Sama dengan Ponpes Darul Ilmi, dia mengungkapkan, di Ponpes yang dipimpinnya tahun ini juga sampai harus menolak beberapa pendaftar lantaran kuotanya sudah cukup. "Katanya, yang gagal itu mau mendaftar lagi di tahun berikutnya," pungkasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X