KOTABARU - Sadis, Slamet tega cabuli anak tirinya yang masih berusia lima belas tahun, sejak Juli 2018, hingga September tadi. Slamet diduga meniduri MR sang anak sebanyak puluhan kali.
Aksi biadab sang ayah berhasil diungkap oleh kakak kandung korban, LT.
Ceritanya belum lama tadi, di rumah korban di Karang Payau, Kecamatan Kelumpang Hulu. Korban didatangi teman cowoknya satu sekolah.
Muda-mudi itu pun asyik bercengkerama. Layaknya anak-anak remaja yang masuk masa puber.
Ketika teman cowok pulang, Slamet yang berada di rumah, tiba-tiba saja melakukan kekerasan pada korban. Dia menekan tubuh korban dengan tangannya.
Slamet marah besar. Dia menyuruh MR berhenti sekolah dan melarangnya berpacaran.
Kebetulan di rumah ada LT. Sang kakak pria itu merasa aneh dengan perlakuan ayah tirinya. LT pun akhirnya menginterogasi sang adik.
Apa yang didapat dari mulut adiknya yang saat itu sudah berusia 16 tahun membuat dadanya bergetar. Sang adik mengaku sudah disetubuhi sejak ia masih berusia 15 tahun.
Sang ayah berlaku biadab pertama kali di Juli 2018.
Selasa (22/10) LT berkendara. Melaju ke Mapolsek Kelumpang Hulu. Dengan tergopoh-gopoh ia melapor ke polisi.
Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Hulu Bripka Joko Awaludin tersandar di kursinya. Kisah LT membuat Awaludin berkali-kali menarik nafas panjang.
Penyelidikan pun dilakukan. Korban diperiksa. Awaludin kesulitan awalnya. Karan remaja bertubuh tinggi besar itu terus-menerus menangis.
Setelah bukti cukup, polisi pun menjemput Slamet. "Pelaku sehari-hari bekerja sebagai buruh sawit," ujar Awaludin.
Pelaku mengakui ia telah melakukan perbuatan bejat tersebut. Sang istri yang juga sibuk bekerja di sawit, membuat aksinya tidak tercium.
"Jika tidak di rumah. Maka dia melakukan di pondok kebun. Dalam sebulan rata-rata dua kali begitu," kata Awaludin.
