Sahabat Jadi Cinta

- Kamis, 24 Oktober 2019 | 12:03 WIB

“Tak bisa hatiku menafsirkan cinta. Karena cinta tersirat bukan tersurat. Meski bibirku terus katakan tidak. Mataku terus pancarkan sinarnya”.

Masih ingat dengan penggalan lirik di atas. Ya, lagu milik band Zigas judulnya “Sahabat Jadi Cinta” pernah mewakili hati insan sobat muda yang merasakan transformasi hati dari hanya sebagai sahabat menjadi orang yang dicintai. Hayo ngaku kalian salah satunya kan?

Salah seorang contohnya adalah Eka Dwi Nurhayani. Cerita dari sahabat menjadi cinta pernah ia alami di masa SMA dulu. “Kalau ditanya awal mulanya gimana bingung juga jawabnya. Tapi aku jadi intens berkomunikasi dengan doi, itu gara-gara aku sering dengerin curhatannya dia. Curhat soal pacar,” kenang mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin itu.

Selain selalu dengerin curhat. Faktor lain yang membuat rasa melebihi persahabatan adalah saat aktivitas ekskul di sekolah. Eka menceritakan sikap sahabatnya itu mulai berbeda dengan menunjukkan sikap perhatian yang tidak biasa.

“Dia lebih care dari biasanya. Karena di sekolah sering bareng terus. Dan dia orangnya usil, suka gangguin gitu. Tiba-tiba firasatku ngerasa ada rasa yang lain, rasa yang melebihi sahabat,” imbuhnya.

Benar saja. Firasat Eka terjawab. Selang beberapa hari. Tepatnya sore, setelah mereka selesai mengkuti ekskul basket. Tanpa dia duga ternyata si cowok langsung nembak. Sontak hal ini membuat Eka seakan tidak percaya.

“Waktu itu aku nggak banyak komentar, diam dan nangguk saja. Sampai pulang ke rumah aku aja masih merasa nggak percaya. Firasatku ternyata benar, tapi tetap nggak nyangka aja kalau dia berani menyatakan cintanya,” cerita cewek asal Kotabaru itu.

Satu tahun, tepatnya mulai dari kelas dua SMA sampai lulus. Mereka menjalani hubungan ala ABG. Hingga akhirnya hubungan mereka kandas karena beberapa faktor. Eka tak mau menceritakannya secara rinci. Tak ingin membuka luka lama, dan ngakunya dia sudah move on.

“Satu tahun merubah segalanya. Nyesel kenapa harus jadi pacar. Sekarang jadinya nggak akrab seperti dulu. Nggak ada komunikasi. Jadi jangan sampai deh ada lagi sahabat jadi cinta. Yang pas itu cinta dalam persahabatan itu abadi,” pungkasnya.

Sebenarnya nggak cuma Eka saja yang punya cerita serupa. Beberapa sobat muda di Banjarmasin pasti pernah merasakan hal yang sama. Mungkin hanya berbeda pada proses mereka menjalani hubungan. Ada yang kandas dan ada juga yang masih bertahan hingga sekarang.

So, intinya sahabat jadi cinta itu nggak ada masalah. Yang harus diwanti-wanti itu adalah bagaimana hubungan emosional kalian pasca putus. Bukannya menyuruh untuk putus, tapi potensi itu ada. Jadi sebelum mengambil keputusan pacaran dengan sahabat sendiri, timbang dan renungkan. Agar tak salah dalam mengambil sikap. (mal/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X