BANJARMASIN - Anggota DPRD Banjarmasin sudah menyelesaikan reses bulan ini. Berlangsung di 15 kelurahan dari lima kecamatan di Banjarmasin.
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Tugiatno berpesan pada teman-temannya di gedung dewan agar hasil reses tak sekadar menjadi catatan. Tapi dikawal dan diperjuangkan. "Melalui reses inilah kami mengetahui lebih jauh apa saja yang dikeluhkan masyarakat selama ini. Lalu dibahas untuk dicarikan solusinya," tuturnya.
Dari reses tersebut, banyak keluhan dicatat DPRD. Mulai dari urusan sampah, kesehatan, pendidikan, hingga PDAM. Termasuk juga soal gas elpiji 3 kilogram yang kerap menyusahkan masyarakat. "Tentu ada bermacam keluhan. Ini sudah menjadi tugas DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat," ucapnya.
Beberapa keluhan masyarakat itu, beberapa sudah ada yang disikapi DPRD. Contohnya soal gas elpiji 3 kilogram. Beberapa waktu lalu, Komisi II DPRD memanggil Bagian Perekonomian Pemko Banjarmasin dan Divisi Pemasaran Pertamina. Pemanggilan itu terkait soal mahalnya harga gas melon di eceran.
Bahkan jauh melampaui HET yang cuma mematok Rp17,5 ribu.
Dari pemanggilan itu, hasilnya cukup positif. Pemko akan membuat perwali dan kartu khusus pembeli gas melon. Setidaknya, itulah langkah awal DPRD memperjuangkan apa yang disampaikan masyarakat.
Meski begitu, Tugiatno menyadari bahwa tugas mereka masih panjang. Banyak persoalan lagi yang nantinya dihadapi.
"Kami di DPRD akan mengawal aspirasi warga. Harapannya, tentu saja apa saja yang diperjuangkan bisa terealisasi. Termasuk juga permasalahan yang menjadi skala prioritas," tuntasnya.(nur/dye/ema)
