Triwulan 3, PLN Kalselteng Catatkan Pertumbuhan Energi Listrik Sebesar 8,81 Persen

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 12:07 WIB

PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UIW Kalselteng) mencatat pertumbuhan penjualan energi listrik sebesar 8,81% hingga Bulan September tahun 2019. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Assistant Manager PLN UIW Kalselteng, Bayu Aswenda menjelaskan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, pertumbuhan penjualan energi listrik hanya sebesar 8,05%. Angka tersebut terpaut cukup jauh dibandingkan pencapaian pertumbuhan energi listrik pada tahun ini.

“Apabila melihat data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan hingga Agustus tahun 2019 yang mencapai 4,24% dan Kalimantan Tengah yang mencapai 7,67%, pertumbuhan penjualan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bisa dikatakan cukup baik, karena dapat melampaui pertumbuhan ekonomi di kedua Provinsi tersebut,” ungkapnya Jumat (25/10).

Menurutnya, sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang semakin andal telah meningkatkan kepercayaan pelaku industri terhapad PLN. Sehingga dari yang sebelumnya menggunakan pembangkit milik sendiri saat ini mulai banyak yang beralih menggunakan suplai dari PLN karena biayanya lebih murah.

“Disamping itu, saat ini PLN UIW Kalselteng juga didukung dengan makin bervariasinya pilihan layanan. Sehingga, harga yang ditawarkan PLN UIW Kalselteng kepada pelanggan, khususnya pelaku industri, semakin bersaing,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bayu menjelaskan hingga September 2019 sebanyak 69 pelaku industri berskala besar di Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah telah menjadi pelanggan PLN. Angka tersebut akan terus meningkat hingga akhir tahun 2019 ini.

“PLN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah , dengan menyediakan suplai listrik bagi para pelaku industri. Salah satunya dengan menyuplai listrik untuk Bandara Syamsudin Noor,” Jelasnya.

Bayu mengungkapkan, pengembangan bandara ini menunjukkan bahwa ekonomi di Kalimantan Selatan semakin bertumbuh. Saat ini kawasan radius 5 kilometer dari Bandara, pertumbuhan beban dari sektor bisnis dan perumahan berkembang dengan pesat, sehingga di proyeksikan setelah Bandara baru beroperasi akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya.

“Kami paham bahwa keberadaan Bandara Syamsudin Noor ini sangat vital, apalagi ini merupakan Proyek Strategis Nasional provinsi Kalimantan Selatan. Keberadaan Bandara Syamsudin Noor menjadi penghubung bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Kalimantan Selatan, sehingga keandalan suplai listriknya menjadi prioritas kami”, tutupnya. (*/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X