Adu Kreasi dalam Lomba Japin Bakisah

- Minggu, 27 Oktober 2019 | 09:45 WIB

BANJARBARU – Dalam nuansa Hari Sumpah Pemuda yang akan diperingati Senin (28/10), Dewan Kesenian Banjarbaru kemarin menggelar Festival Teater Tradisional Kalsel Japin Bakisah khusus untuk para pelajar SMA dan SMP di Banjarbaru.

Bertempat di Mes L Banjarbaru, kegiatan tersebut diikuti oleh siswa dan siswi dari sembilan sekolah. Semua peserta diminta tampil di atas panggung disaksikan juri dan sejumlah tamu yang berhadir.

Meski masih tergolong muda dan baru mengenal tentang Japin Bakisah yang merupakan kesenian khas Banjar, namun penampilan para peserta sangat apik serta mampu menyampaikan cerita yang mereka bawakan. 

Selain tampil apik, para peserta juga  menunjukkan aksi-aksi yang lucu sambil berinteraksi dengan penonton maupun pemain musik. Sehingga, membuat semua orang yang hadir terhibur.

Gelak tawa pun sering pecah dari tempat duduk penonton, karena melihat tingkah lucu para anak muda yang tampil di atas panggung.Ketua Panitia Pelaksana, Nanang, mengatakan bahwa Festival Teater Tradisional Kalsel Japin Bakisah merupakan program Bidang Teater Tradisional di Dewan Kesenian Banjarbaru yang digelar untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisional Kalsel.

"Saat ini, Japin sudah mulai digemari generasi muda. Sehingga festival ini kami gelar agar yang muda bisa lebih mengembangkannya," katanya.Dia menjelaskan, zaman dulu kesenian Japin hanya berupa tari dan nyanyi yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam di Kalsel. Namun, Japin terus berkembang hingga akhirnya ada Japin bertutur atau bakisah.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagaan dan Kebudayaan Disdikbud Provinsi Kalsel Heri Alfian usai membuka Festival Teater Tradisional Kalsel Japin Bakisah mengapresiasi Dewan Kesenian Banjarbaru dan Pemko Banjarbaru atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

"Diharapkan festival ini dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendidikan karakter anak-anak yang mengikutinya," harapnya.Menurutnya, terbentuknya karakter anak-anak melalui pendekatan kebudayaan membuat mereka tidak kehilangan jati diri sebagai warga Indonesia yang memiliki kearifan lokal. "Mudah-mudahan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin ditingkatkan menjadi lebih baik," bebernya.

Apresiasi juga disampaikan Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Pemerintahan Pemko Banjarbaru Mahrina Noor. "Kita mengapresiasi digelarnya festival Japin ini karena bermanfaat memfasilitasi dinamika berkesenian di masyarakat," ucapnya.

Dia ingin, melalui festival itu kesenian Japin bisa lebih dilestarikan sebagai identitas daerah dari waktu ke waktu. "Bagi para generasi muda, kita tidak boleh melupakan kesenian daerah yang jadi karakter masyarakat Indonesia," paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMAN 2 Banjarbaru Eksan Wasesa yang mengantarkan siswa dan siswinya mengikuti Festival Teater Tradisional Kalsel Japin Bakisah mengaku senang kesenian Banjar tersebut dilombakan. "Baru pertama kali ini ada lomba Japin, kalau bisa setiap tahun digelar," pintanya.

Dia mengaku menyiapkan tim untuk mengikuti festival itu selama dua pekan. Di mana, rata-rata siswa yang diikutsertakan baru kelas X. "Anak-anak baru yang kami ikutkan, supaya tahu dengan kesenian Banjar," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X