Masih Muda, Mengguncangkan Politik Banua

- Minggu, 27 Oktober 2019 | 10:14 WIB

Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya kuguncang dunia. (Bung Karno). 

Apa yang dikatakan pendiri Republik ini menjadi pengingat Sumpah Pemuda yang diikrarkan tahun 1928 lalu. Bahwa pemuda adalah pendobrak sekaligus penggerak motor perubahan. Hal itu dibuktinya dengan semakin banyaknya politisi muda yang kini mewarnai kursi legislatif.

Tak sekadar harapan, tapi hadirnya politisi muda dalam panggung politik menjadi pembuktian, bahwa inilah eranya anak muda. Salah satunya adalah M Syaripuddin. Menjadi Wakil Ketua DPRD Kalsel di usia muda. Tak pernah terbayangkan oleh M Syaripuddin. Di usianya yang baru 39 tahun, dia sudah dipercaya oleh DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalsel sebagai unsur pimpinan di Rumah Banjar.

Meniti karir hingga menjadi sampai sekarang tak diraihnya hanya satu malam, namun dengan perjuangan panjang. Banyak suka dan duka yang sudah dirasakannya. Berangkat dari kalangan biasa, dia rela merantau ke Surabaya pada tahun 1999. Hanya untuk mengubah nasib sekaligus mencari pengalaman baru.

Bahkan, ketika kembali ke tanah kelahirannya, Kabupaten Tanah Bumbu, pada akhir tahun 2003, dia memutuskan untuk bekerja sebagai tukang ojek. Ia ingin mengubah nasib sesuai tekad awal.

Setahun kemudian dia mencoba membuka usaha jasa pengetikan dengan bermodalkan 1 unit komputer sekaligus membuka lembaga pendidikan kursus komputer. “Saya ingat betul teman saya diperantauan mengatakan, jangan pernah memilih-milih pekerjaan asal itu halal. Apapun saya kerjakan saat itu,” tutur pria yang akrab disapa Dhin itu.

Namanya nasib, di tahun 2004, berkat bantuan seorang teman, Dhin diperkenalkan dengan seorang tokoh di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu H Supiansyah, yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu Periode 2004-2009.

“Dari beliau saya banyak mendapat pengalaman menjalankan bidang usaha. Beliau saya anggap sebagai orang tua saya yang selalu memberikan bimbingan hingga saya bisa seperti sekarang,” terangnya.

Berkat kerja keras dan dorongan Supiansyah dia berhasil dan mampu membuktikan bahwa orang biasa jadi sukses. “Banyak perjuangan yang sudah saya lewati. Bahkan, menjadi Wakil Ketua DPRD Kalsel sekarang tak pernah terbayangkan sama sekali,” ucapnya.

Meniti karir di dunia politik, dia bercerita saat hatinya tersentuh kondisi warga di salah satu desa di Kabupaten Tanah Bumbu. Saat itu sebutnya tahun 2008. Dhin paham betul, tanpa campur tangan partai politik, mustahil keinginan warga tersebut sampai ke pemerintah.

Saat itu pun dia mulai aktif di organisasi sayap PDIP di Tanah Bumbu. “Saya tergabung dalam gerakan penarik pemilih di bawah pengurus ranting, kala itu belum jadi pengurus,” terangnya.

Seiring waktu berjalan, dia terus aktif di kegiatan partai. Salah satunya diminta membantu Supiansyah yang saat itu ingin menjadi anggota DPRD Tanah Bumbu. Tugasnya, mendata dan memetakan pemilih. “Disini saya mulai belajar dan aktif di partai,” sebut pria kelahiran 10 Desember 1979 itu.

Di Pileg tahun 2014 silam saat pemilihan legislatif, Dhin dipercaya PDIP menjadi calon legislatif. Memang sudah nasib, dia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu. “Selain Pak Supiansyah, karir saya sekarang juga berkat guru politik saya yang juga Ketua DPD PDIP Kalsel, Mardani H Maming,” katanya.

Mardani pun memercayakan dirinya kembali untuk maju bertarung di pemilihan DPRD Kalsel 2019 tadi. Hasilnya pun memuaskan PDIP Kalsel. Dia menjadi caleg di partai ini yang memperoleh suara terbanyak, yakni sebanyak 31.504 suara dan mengantarnya menjadi Wakil Ketua DPRD Kalsel saat ini. 

Di momen Hari Sumpah Pemuda tahun 2019  ini dia berpesan kepada seluruh Pemuda Indonesia, khususnya Pemuda Kalsel, janganlah menjadi pemuda yang selalu mengkritisi tanpa solusi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X