Sudah Setahun, Rencana Pembangunan Landmark Banua Belum Terlihat, Lagi Minta Dukungan Pengusaha

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 11:56 WIB

BANJARMASIN - Video berdurasi singkat pembangunan tugu nol kilometer di eks perkantoran gubernur di Jalan Sudirman Banjarmasin ditampilkan pada peringatan hari jadi Pemprov Kalsel 2018. Setahun berlalu, rencana tersebut belum terlihat. Apakah rencana itu hanya untuk membuat kagum penonton?

Ternyata, Pemprov masih fokus membangun taman serta merenovasi bangunan utama sebagai penunjang tugu nol kilometer nanti. Tugu nantinya ditargetkan baru akan selesai tahun 2020 mendatang.

Setidaknya itulah yang dikatakan Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar. Dia mengungkapkan, tahun ini pihaknya sedang bersiap untuk membangun taman dan air mancur. Tahun depan, dikerjakan lagi pagar dan bangunan utama yang berada di bagian tengah. “Setelah itu rampung, baru start pembangunan tugu nol kilometer,” beber Roy. 

Soal tugu nol kilometer, Roy menerangkan, desain sudahsiap. Tinggal menunggu sumber pendanaan. Membangun landmark ini, diperkirakan memakan anggaran tak sedikit. Ditaksir mencapai Rp35 miliar lebih. Dengan anggaran sebanyak itu, tentu memberatkan bagi APBD Kalsel.

Berhitung dengan APBD Kalsel, pemprov sejak awal berencana meminta bantuan dengan pihak ketiga. Opsinya kerjasama melalui dana CSR. “Kami hitung biayanya sekitar Rp35 miliar lebih. Tak mungkin dengan APBD,” tukasnya.

Keseriusan pemprov membangun tugu nol kilometer ini dibuktikan dengan dilombakannya desain bagunan tahun lalu. “Masterpland sudah ada, desainnya Lam Alif atau Lam Jalalah,” beber Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira menambahkan.

Tugo nol kilometer ini nantinya tingginya mencapai 99 meter terdiri dari enam lantai. Empat lantainya akan dimanfaatkan untuk komersil. Sementara dua lantai atas untuk observasi. “Saat ini tengah dicari sumber dana alernatif. Sudah kami tawarkan ke investor,” beber Fajar.

Fajar sangat optimis landmark Kalsel ini akan ada yang mendukung pendanaan. Pasalnya, dalam beberapa kali pertemuan dengan perusahaan yang ada di banua, banyak yang berminat. “Perusahaan yang berminat dari pertambangan hingga perkebunan,” ungkapnya.

Sejak lama Fajar sudah punya desain menata kawasan ini usai pindahnya perkantoran pemprov ke Banjarbaru. Maklum, berkonsep kota sungai, kawasan ruang terbuka hijau nol kilometer ini akan menjadi tempat yang sangat megah ketika berdirinya tugu nol kilometer.

“Tak hanya landmark Banjarmasin, tapi Kalsel. Saatnya kita punya bangunan yang membanggakan,” ujarnya. 

Mantan Kepala Bappeda Kota Banjarmasin ini menambahkan, tak hanya tugu nol kilometer yang akan menjadi kebanggaan. Namun juga ruang terbuka hijau yang saat ini masih dalam proses perampungan. Disana akan ada joging track, hingga tempat bermain anak.

“Di bangunan induk yang masih berdiri, akan dijadikan museum tentang Kalsel,” tambahnya.

Terpisah, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berharap pula pembangunan tugu nol kilometer ini mendapat bantuan dari pihak swasta. Menurutnya, membangun daerah tak semuanya dilakukan oleh pemerintah. Pihak lain, termasuk masyarakat juga harus memberikan dukungan.

“Saya harap pengusaha-pengusaha di daerah ini yang memiliki kemampuan bisa membantu terwujudnya ikon Banua ini,” kata Sahbirin. (mo/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X