Banyak Bangunan di Bantaran, Normalisasi Sungai Terpaksa Ala Kadarnya, Penanggulangan Banjir Sulit Dicapai

- Minggu, 3 November 2019 | 08:21 WIB

BANJARMASIN -Normalisasi sungai di Banjarmasin tak semudah yang terlihat. Butuh waktu lama dan anggaran besar. Apalagi sebentar lagi sudah memasuki musim hujan, limpasan air akibat guyuran hujan dan pasang sungai masih mengancam.

Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin Hizbul Wathoni mengakui, selama ini target program penanggulangan banjir sulit dicapai. Diakuinya tantangan terbesar dalam pengendalian banjir itu permukiman di bantaran sungai.

Disebutkannya ada 176 sungai di Banjarmasin yang harus dikeruk. Baik sungai besar maupun kecil. "Tidak bisa dikerjakan satu instansi saja. Harus bersinergi karena butuh penertiban dan sebagainya, banyak sekali bangunan di tepian sungai," ujarnya, kemarin (2/11).

Menurutnya, jika tidak bisa semua bangunan ditertibkan, setidaknya harus ada jalan untuk alat berat masuk ke dalam sungai-sungai kecil.

"Ketika masih banyak bangunan di pinggiran sungai, alat berat tidak bisa keluar masuk. Belum lagi halnya material hasil pengerukan, juga tidak ada tempat pembuangannya," imbuhnya.

Namun, demi proses normalisasi, pemko juga tak bisa asal menertibkan bangunan di bibir sungai. Pasalnya ternyata ada beberapa bangunan di sepanjang sungai yang sudah mengantongi sertifikat legal.

Yang bisa dilakukan saat ini hanya pengerukan ala kadarnya. Melalui titik yang bisa dijangkau dengan tenaga manusia secara manual. Otomatis, waktu pengerjaannya pun bertambah lama.

Namun, tetap wajib dilakukan agar sungai tak mengalami pendangkalan. "Bahkan saat pengerukan sungai di bawah bangunan warga harus ekstra hati-hati. Jika tidak, rumahnya akan miring," pungkasnya. (hid/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X