BANJARBARU - Arah Gerindra merapat ke Duet Petahana; Nadjmi-Jaya makin jelas. Setelah beberapa waktu lalu sinyal ini dihembuskan, DPC Gerindra Banjarbaru seakan makin mempertegas ihwal kabar tersebut.
Ketua DPC Gerindra Banjarbaru, Syahriani Sahran menerangkan jika kemungkinan besar parpolnya akan masuk ke koalisi petahana. Hanya saja ditegaskannya, semua tetap menunggu keputusan DPP.
"Seperti yang pernah saya sampaikan dahulu, kita sudah mengantongi beberapa nama, antara lain Petahana yang sudah memasukkan biodatanya ke kita, saat ini sedang diproses di DPP," katanya.
Dicecar kapan pengumuman dari DPP bakal rilis. Syahriani tak menjawab pasti. Hanya saja dipastikannya sebelum masa pendaftaran paslon kelak.
Syahriani sendiri tak menampik ada kemungkinan akan berkoalisi ke Petahana. Bahkan terangnya itu masuk konteks kemungkinan besar. "60 persen ke petahana. Jadi ada kemungkinan besar," tandas mantan Sekdako Banjarbaru ini.
Ia juga menyebut, kriteria kandidat yang diusungnya minimal punya peluang 60 persen menang jika mengikuti kontestasi Pilwali. "Tentu orang yang berpengalaman di bidang pemerintahan, memiliki prestasi di Banjarbaru. Dan, yang kita pilih punya kemungkinan besar 60 persen menang," bebernya.
Apakah kader Gerindra tidak berminat untuk maju? Syahriani menjawab diplomatis, "Kalau memang DPP menghendaki kader ada maju, ya kita maju. Tapi tidak mungkin menawarkan diri kita sendiri, kalau diperintahkan partai kita siap, kalau memohon tidak," tegasnya.
Satu hal yang juga ditegaskan Syahriani, soal tidak adanya mahar dalam mekanisme penjaringan bacalon dalam Pilwali. "Sekali lagi itu tidak ada, baik di DPC maupun DPD," klaimnya.
Menariknya, meski sudah mendapat sinyal positif dari Gerindra, sampai berita ini diturunkan, ternyata pasangan Nadjmi-Jaya belum mengembalikan berkas ke DPC Gerindra, partai yang memiliki 6 kursi di DPRD Banjarbaru dan memenuhi syarat untuk mengusung paslon tanpa harus berkoalisi.
Selain dari Gerindra, Nadjmi-Jaya juga mendapat sinyal positif dari partai Nasdem, pemegang 4 kursi DPRD. Sementara di kubu penantang, Aditya-Iwansyah juga sudah mengantongi dukungan 4 kursi dari PPP. Bahkan DPP PPP sudah memberikan rekomendasinya.
Adapun kandidat lain, seperti pasangan Edy-Astina yang baru dua hari lalu menyatakan deklarasi untuk maju, menyatakan juga tengah menggalang lobi untuk mencari parpol pengusung, juga menyiapkan langkah untuk maju secara independen. Kandidat lain yang juga disebut-sebut mengincar tiket untuk maju adalah dokter Halim dan Rizkillah Suhaili. (rvn/bin/ema)
