BANJARMASIN - Bicara pendidikan, tak cuma soal pendidikan sembilan tahun, jenjang dasar hingga menengah. Tapi juga terkait Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Taman Kanak-kanak (TK).
Inilah yang menarik perhatian Anggota DPRD Banjarmasin, Amalia Handayani. Yang menganggap kesejahteraan guru PAUD dan TK masih rendah.
Dia berkomitmen memberi perhatian penuh kepada PAUD dan TK. Khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan para gurunya.
“Kalau saat ini pendapatan mereka berkisar Rp300 ribu per bulan. Nanti tahun depan 2020 akan kami koordinasikan dengan pemko. Semoga ada tambahan untuk mereka,” katanya.
Setidaknya, itulah yang didengar Amalia. Bahwa honor pengajar di tingkat PAUD dan TK masih tidak manusiawi.
Baginya, guru PAUD dan TK juga punya peran strategis dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. Apalagi, di sinilah awal mula anak-anak mengenal dunia pendidikan.
Di sini juga menjadi kunci dalam pembinaan anak-anak. Mengerahkan mereka pada kebiasaan-kebiasaan positif.
Meski begitu, Amalia juga ingin agar pemko memilah. Tak sembarangan dalam menyetujui berdirinya PAUD atau TK. Menurutnya, harus ada aturan dan benar-benar diawasi.
“Termasuk tidak memberikan izin operasional berdirinya sebuah lembaga PAUD dan TK baru yang berdekatan dengan lembaga yang sudah berdiri lebih dulu,” ucap politikus PAN itu.
Yang ia maksud, jangan sampai munculnya PAUD atau TK baru justru membuat lembaga lama mati. “Artinya jika di suatu wilayah sudah memiliki TK dan PAUD, pemko harus mempertimbangkan usulan baru,” tuturnya.
Intinya, konsep apapun yang akan diterapkan pemko, yang terpenting dapat mensejahterakan tenaga pengajar PAUD dan TK. “Insyaallah kami di dewan akan memperjuangkan hal ini. Paling tidak ada kenaikan dari tahun sebelumnya,” pungkasnya. (nur/fud/ema)
