Posisi Ketua DPW Nasdem Jadi Incaran

- Rabu, 6 November 2019 | 11:48 WIB

BANJARMASIN – Masa jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kalsel berakhir tahun 2019 ini. Di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Kongres NasDem yang salah satu angendanya memilih ketua umum bakal digelar pada 8-11 November mendatang. 

Usai kongres nanti, akan menyusul pemilihan pimpinan di tingkat wilayah hingga cabang. Saat ini, DPW NasDem Kalsel dipimpinan Guntur Prawira. Dia memimpin partai ini sejak tahun 2013 lalu. Ditunjuk langsung oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.

Dengan akan berakhirnya masa jabatan di periode ini, partai ini mulai menjadi incaran beberapa tokoh daerah. Tak hanya dari kader partai sendiri, namun dari kalangan luar. Isu berkembang, Wali Kota Banjarmasin, Nadjmi Adhani pun mengincar pimpinan wilayah di NasDem Kalsel.

Sumber di internal NasDem menyebut, sejak Pilgub 2015 lalu, banyak tokoh yang mengincar posisi Ketua DPW NasDem Kalsel. Dia juga membeberkan, sebelum Pemilu 2019 tadi pun ada yang berkeinginan. Seperti Syahrani Mataja hingga H Mansur, pengusaha batubara di Kabupaten Banjar.

Sebagai parpol yang masih berusia muda, pemilihan Ketua DPW ditunjuk langsung oleh Ketua Umum. Tanpa dilakukan Musyawarah Daerah (Musda) di tingkat provinsi seperti Parpol lain yang mengusulkan tiga nama kandidat. Peran DPP sangat besar mengendalikan parpol ditingkat daerah.

Dengan sistem ini, semua kader bahkan kalangan non parpol bisa mendekati DPP jika ingin menjadi Ketua DPW NasDem. Kabar Nadjmi dikaitkan dengan Ketua DPW NasDem Kalsel, berawal kala dirinya bersama Dharmawan Jaya Setiawan yang meminta restu maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Walikota Banjarbaru kepada Surya Paloh akhir Oktober tadi.

Dari internal partai juga, Nadjmi sempat diincar oleh NasDem untuk menjadi Ketua DPD NasDem Banjarbaru usai wafatnya ketua terdahulu, Fitri Zamzam atau yang akrab disapa Dewa Pahuluan.

Posisi orang nomor satu di DPD Banjarbaru rupanya tak diambil Nadjmi. Wali Kota Banjarbaru ini memilih bergabung dengan organisasi sayap Partai Golkar. Dia pun ditunjuk sebagai Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kalsel hingga 2024 mendatang.

Guntur sendiri mengaku akan menerima sepenuhnya keputusan partai jika dirinya tak diminta lagi memimpin DPW NasDem Kalsel. “Di NasDem ini, kami tunduk dengan perintah pusat. Jika DPP ingin mengganti, ya diganti. Begitu pula ketika saya dipilih lalu,” ujar Guntur kemarin.

Dia sendiri tak mau berandai-andai ditunjuk kembali atau tidak. Lantaran, keputusan semua ada ditangan ketua umum. Ditanya apakah masih berkeinginan memimpin NasDem, Guntur tak mau menjawab.

“Bahasanya, kami hanya menunggu perintah. Di Nasdem sangat mudah dan taat kepada DPP,” tukasnya.

Yang pasti sebutnya, DPP tak akan asal tunjuk pimpinan di daerah. Apalagi, membesarkan partai perlu segala hal. Tak hanya modal, juga punya figur ketokohan di daerah. Sejak lama terang Guntur, Partai NasDem ingin besar. Tentu orang yang memimpin harus kerja keras.

“Bagus aja ketika ada nama Nadjmi, malah kita senang banyak orang-orang yang peduli dengan Partai NasDem yang bisa membesarkan partai yang baru ini,” tandasnya.

Sekjen DPW Nasdem Kalsel H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha sendiri mengaku bigung dengan informasi tersebut. Semua kader tetap loyal dengan Ketua Nasdem saat ini. Justru, fokus DPW Nasdem Kalsel bulat mendukung Surya paloh kembali memimpin Nasdem.

Sedangkan suksesi di tubuh DPW ujarnya diserahkan ke DPP. Pasalnya, nasdem memiliki tradisi satu komando. SK pengangkatan ketua satu komando. Serta bisa diperpanjang oleh DPP kapan saja.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X