BANJARMASIN – Dua lagi pegulat Kalsel yang memastikan langkahnya ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua. Yakni, Fahriansyah pegulat kelas bebas 85 kilogram, serta Nastrusnicu Roxxana Andrea alias Roxy pegulat putri yang main di kelas bebas 75 kilogram yang masing-masing meraih medali emas dan perak di Pra PON 2019 di Jakarta.
Di partai final, Fahri mengalahkan pegulat Sumbar, Randa R Tange. Sementara, Roxy harus mengakui keunggulan pegulat Jatim, Varadisa Septi. Sebelumnya, ada enam pegulat Kalsel yang sukses meraih medali sekaligus merebut tiket ke PON XX 2020 Papua.
Yakni, Rendy Aditya Saputra (emas kelas bebas 74 kilogram), Agus Setia Budi (perunggu kelas bebas 57 kilogram), Siti Raudah (perunggu kelas 53 kilogram), M Fajrin (perunggu kelas 97 kilogram), M Riska Adam Wibowo (perunggu kelas bebas 97 kilogram), dan Ferdinandus (perunggu kelas bebas 87 kilogram).
“Alhamdulillah, tim gulat Kalsel merai delapan tiket ke PON XX 2020 Papua. Menurut saya, ini sangat bagus dan cukup memuaskan. Sekarang, tinggal fokus latihan intensif menuju PON XX 2020 Papua,” sebut pelatih tim gulat Kalsel, Indra Syafri.
Namun demikian, ada satu pegulat Kalsel yang belum mendapatkan medali karena dilanda cedera hebat di bagian leher. Yakni, atas nama M Brian Akbar yang tanding di kelas grego 77 kilogram putra. “Brian cedera ketika bertanding melawan pegulat Kaltim. Sehingga, tak bisa memaksimalkan penampilannya untuk meraih medali di Pra PON kali ini,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, H Hermansyah gembira dengan diraihnya delapan tiket ke PON XX 2020 Papua tersebut. “Mudah-mudahan, prestasi ini bisa semakin memotivasi para pegulat Kalsel untuk tampil semaksimal mungkin di PON XX 2020 Papua nanti.
Buktikan, pegulat Kalsel mampu berprestasi dan meraih medali emas di PON Papua. Bagi Brian Akbar, kami doakan yang terbaik mudahan segera dipulihkan dari cederanya,” tandasnya.(oza/ema)
