BANJARMASIN - Bau hangus akibat kebakaran yang terjadi Kamis (24/10) lalu masih tercium di Kantor Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar Banjarmasin, kemarin (6/11) siang.
Meski saat ini kondisi kantor di Jalan Niaga Timur itu masih berantakan, Kepala Bidang PSDP dan Pasar Disperindag Banjarmasin, Ichrom M Tesar mengatakan, pelayanan tetap dilakukan. Pedagang yang ingin membayar retribusi tetap dilayani seperti biasa.
Pasalnya, akibat kebakaran tersebut, banyak peralatan kantor yang rusak. Seperti komputer, meja, kursi, hingga AC. Kekurangan fasilitas itu bisa ditutupi dengan sumbangan para pegawai yang rela menggunakan fasilitas pribadinya untuk kantor agar tetap berjalan.
"Saat ini belum ada anggaran untuk perbaikan, masih secara kerja bakti. Bahkan peralatan komputer itu punya pribadi pegawai. Saya juga bawa sendiri. Meskipun harus bergantian memakainya," ucap Tesar.
Disebutkannya, hingga saat ini retribusi yang sudah masuk kas mencapai Rp6 miliar. Lantaran dikejar target retribusi itulah mengapa pelayanan tak bisa dihentikan.
Bahkan, untuk memaksimalkan sistem, pihaknya saat ini sedang fokus mengembangkan aplikas Elektronik Retribusi Pasar (e-RPas).
"Jadi kalau hendak membuat laporan kepada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau Inspektorat, sudah lengkap tersedia di aplikasi tersebut. Tinggal klik, keluar data dan angka. Tidak perlu lagi menghitung secara manual," jelasnya.
Tesar bersyukur akibat kebakaran kemarin tak ada data yang hilang karena sudah ter-back up. Meskipun diakuinya data fisik sudah habis terbakar, seperti bukti kwitansi dan lainnya.
Untuk perbaikan kantor, disebutkannya akan dianggarkan pada APBD 2020 mendatang. "Beberapa hari lagi akan ada pembahasan anggaran ke DPRD, di sana semuanya akan dibahas," pungkasnya.
Pantauan wartawan Radar Banjarmasin, meski ruangan masih gelap, bau hangus masih tercium. Pegawai juga masih memanfaatkan ruangan tersebut untuk meeting. (hid/fud/ema)
