BANJARMASIN - Proyek pembangunan atap Pasar Tungging di Jalan Belitung Darat baru mencapai 35 persen. Padahal, target penyelesaian pada bulan Desember nanti. Apakah target bisa terkejar?
Menurut Kepala Bidang PSDP dan Pasar Disperindag Banjarmasin, Ichrom M Tesar, pembangunan terkendala adanya tiang listrik milik PLN yang belum dipindahkan.
"Semoga PLN bisa memprioritaskan pemindahan ini. Karena kami juga dikejar waktu. Padahal cuma satu tiang saja, tapi itu sangat berpengaruh," ungkapnya, kemarin (6/11).
Sekalipun begitu, demi menyiasati waktu yang mepet, kontraktor lebih dulu merakit atap dari baja itu di sebuah workshop. Tinggal menunggu pemindahan tiang listrik saja, material atap tinggal dimasukkan ke lokasi.
"Jika tiang sudah terpindah, bahan sudah dimasukkan, maka pengerjaan sudah masuk pada angka 65 persen. Mungkin paling lama sekitar tujuh hari sudah bisa dilakukan pemasangan rangka-rangkanya," jelasnya.
Dia pun optimis tenggat waktu bisa dikejar. Proyek ini sebenarnya lanjutan dari proyek sebelumnya. Alokasinya mencapai Rp2 miliar.
Pembangunan atap sebagai solusi atas keluhan pedagang dan pembeli. Ketika diguyur hujan, Pasar Tungging kerap becek dan tergenang. Pasalnya masih ada sekitar 400 kios yang masih belum beratapkan permanen.
Hingga sekarang, pedagang yang masih bertahan berjualan menggunakan atap seadanya dengan terpal untuk menghalau hujan.
Setelah atap, rencananya tahun 2020 nanti pemko akan menambahkan pekerjaan pengecoran lantai pasar. "Semoga dengan pemasangan atap dan pengecoran lantai pada tahun depan, tak terdengar lagi keluhan masyarakat dari Pasar Tungging," pungkasnya. (hid/fud/ema)
