Ada Sekolah di Banjarbaru Praktikkan Bimbel Bertarif Setengah Juta, Pengamat: KPK Sudah Mewanti-wanti

- Kamis, 7 November 2019 | 06:33 WIB

BANJARBARU - Bimbingan belajar (bimbel) berbayar di sekolah ternyata praktik umum di sekolah. Bukan hanya SMPN 2 Banjarbaru, tapi juga diterapkan oleh sekolah lain yang ada di Kota Pendidikan. Bahkan, salah SMPN 1 Banjarbaru mematok biaya bimbel hingga Rp500 ribu untuk satu siswa.

Harga ini jauh lebih mahal dari SMPN 2 Banjarbaru yang sebelumnya disebut Kepala Sekolahnya hanya Rp150 ribu bagi satu siswanya. Di SMPN 1 Banjarbaru, bimbel juga diperuntukkan bagi para siswa kelas IX yang pada tahun depan menghadapi Ujian Nasional (UN).

Ketika dikonfirmasi, Kepala SMPN 1 Banjarbaru Undi Sukarya tak menampik bahwa biaya bimbel di sekolahnya mencapai Rp500 ribu. "Sepertinya segitu (Rp500 ribu). Saya tidak tahu pasti jumlahnya. Sebab, yang rapat waktu itu komite dan paguyuban kelas IX dengan mengacu pembiayaan tahun yang lalu," katanya.

Menurutnya, biaya bimbel di SMPN 1 Banjarbaru lebih mahal lantaran pelaksanaannya lebih lama. Yakni, dari September 2019 sampai Maret 2020. Sementara bimbel di SMPN 2 Banjarbaru hanya tiga bulan. "Orang tua setuju dengan biaya Rp500 ribu, mungkin sudah membandingkan dengan biaya bimbel di luaran yang mencapai jutaan rupiah," ujarnya.

Namun, dia mengungkapkan, pembayaran bimbel di SMPN 1 Banjarbaru sifatnya tidak wajib. Yakni, hanya bagi siswa yang orang tuanya mampu membayar. "Semua siswa kelas IX memang ikut bimbel, tapi bayarnya sesuai kemampuan. Yang tidak mampu, diperbolehkan tidak bayar," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pihak sekolah terpaksa menerapkan bimbel berbayar lantaran dana BOS saat ini tidak lagi diperbolehkan digunakan untuk melaksanakan bimbel.

"Banyak SMP di Banjarbaru yang juga menerapkan bimbel berbayar, semenjak dana BOS tidak bisa dipakai. Hanya saja, waktu pelaksanaannya berbeda-beda, ada yang mulai semester genap ada juga yang sudah sejak semester ganjil," beber pria yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Banjarbaru ini.

Menurutnya, sejumlah sekolah memilih untuk tetap menggelar bimbel meski tanpa bantuan dana BOS karena dianggap penting bagi para siswa guna menambah kemampuan dalam mengahadapi UN. "Apalagi baru tahun ini sistem zonasi di Banjarbaru melaksanakan UNBK. Jadi, harus lebih intensif lagi mempersiapkannya," paparnya.

Sementara itu, sekolah lain yang juga menerapkan bimbel berbayar yakni SMPN 3 Banjarbaru. Hal itu diakui kepala sekolahnya: Fitriyansyah. "Iya, kami melaksanakan jam tambahan belajar untuk kelas IX. Sudah sejak Oktober tadi," akunya.

Dia menuturkan, lantaran dana BOS tidak dibolehkan lagi digunakan untuk membiaya bimbel maka komite sekolah dan orang tua siswa sepakat pembiayaan bimbel di SMPN 3 Banjarbaru dari sumbangan wali murid. "Kesepakatan itu hasil rapat wali siswa kelas IX beberapa waktu lalu," tuturnya.

Ditanya berapa biaya bimbel di sekolahnya? Fitriyansyah mengaku tidak mengetahuinya secara pasti, sebab setiap siswa bayarnya berbeda-beda tergantung kemampuan orang tuanya masing-masing. "Saya dengar dari salah satu wali kelas paling tinggi ada yang bayar Rp150 ribu untuk pelaksanaan bimbel selama lima bulan sampai menjelang ujian April nanti. Tapi siswa yang lain banyak di bawah itu bayarnya," bebernya.

Meski beberapa sekolah sudah melaksanakan bimbel berbayar, ternyata ada sekolah yang masih bingung akan ikut menerapkannya atau tidak.

Seperti halnya SMPN 9 Banjarbaru, Emmy selaku Kepala Sekolahnya menyampaikan hingga kini pihaknya belum memutuskan untuk menggelar bimbel. "Nanti saat pembagian rapor semester 1 akan kami bicarakan dengan orang tua siswa, bagaimana baiknya," jelasnya.

Akan tetapi menurutnya, bimbel tidak efektif dilaksanakan setelah pulang sekolah, karena sangat menyita tenaga dan pikiran para siswa. "Bayangkan, kegiatan belajar mengajar sampai pukul 15.20 Wita. Masa siswa langsung ikut bimbel. Menurut kami itu tidak efektif lagi," ujarnya.

Jika nantinya SMAN 9 Banjarbaru tidak melaksanakan bimbel, dia optimis siswanya masih bisa mengikuti UN dengan hasil yang maksimal. Sebab, pada saat semester II para guru berusaha maksimal memberikan drill soal-soal hingga akhir pembelajaran. "Tapi bagaimana baiknya, nanti akan kami rapatkan dengan orang tua siswa," pungkasnya. 

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X