BANJARMASIN - Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 sudah mencapai 90 persen. Angka itulah yang diklaim Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Setidaknya untuk realisasi fisik.
Ibnu mengakui untuk realisasi keuangan masih di bawah 50 persen. Penyebabnya, bukan karena program yang tak jalan. Tapi hanya karena tertundanya beberapa pembayaran kontrak kerja. "Kan terkait pembayaran saja yang tertunda," sebutnya beberapa waktu lalu.
Yang Ibnu maksud adalah pembayaran beberapa proyek pembangunan yang diprogramkan pemko. Fisiknya hampir semua beres, tinggal urusan pembayaran. Jika urusan itu sudah diselesaikan, Ibnu yakin serapan anggaran akan bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya. "Jadi rekan-rekan kontraktor agar secepatnya mengambil dananya," pesannya.
Beberapa waktu lalu, Ibnu bersama wakilnya Hermansyah juga sudah mengumpulkan semua instansi di lingkungan pemko. Dari pertemuan itu, ada dua poin yang dievaluasi. Realisasi fisik dan keuangan.
Kepala Badan Keuangan Daerah Banjarmasin, Subhan Nor Yaumil menyebut sebelumnya bahwa rancangan belanja pada APBD 2019 mencapai Rp2 triliun. Namun, terdata di instansinya belum mencapai 50 persen. Pihaknya mengimbau semua instansi untuk merealisasikan anggaran dengan maksimal.
"Kami selalu mengingatkan semua instansi agar maksimal dalam serapan anggaran. Kami yakin ini akan terealisasi lebih baik dari tahun depan," ucapnya.
Biar ingat saja 2018 lalu, serapan anggaran pemko tak baik. Bahkan menghasilkan silpa mencapai Rp381 miliar. Angka yang tak sedikit untuk digunakan secara maksimal.(nur/dye/ema)
