Manfaatkan Cepu-Cepu, Waspadai Agen Ganda

- Jumat, 8 November 2019 | 11:54 WIB

Diberi waktu empat belas untuk mengungkap minimal empat kasus narkoba, Polres Kotabaru bekerja dengan cemerlang. Tepat deadline, dua belas kasus sabu diungkap, dengan enam belas tersangka.

---

"Empat kasus itu hasil target. Sisanya delapan kasus dari pengembangan," ujar Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Adnan Syafruddin, dalam jumpa pers, Kamis (7/11) siang kemarin.

Total sabu yang dijadikan barang bukti sebanyak 8,04 gram. Dari semua tersangka, paling banyak ada pada M Saleng alias Madong."Saleng ini kami tangkap di Batulicin. Hasil pengembangan penangkapan di kapal fery Tarjun," jelas Andi Adnan. Total sabu yang ada Saleng sebanyak satu paket. Beratnya mencapai 2,92 gram.

Semua tersangka rata-rata adalah pengguna. Selama setengah bulan dalam operasi Antik Intan, menjadi indikasi tingginya pemakai narkoba di pesisir Pulau Laut. "Kalau ekonomi, mereka ini rata-rata biasa saja," jelas Adnan.

Mengapa polisi bisa mendapat tangkapan sebanyak itu, Kasat Narkoba Ajun Komisaris Polisi Margono yang memimpin operasi di lapangan menjelaskan mereka memanfaatkan semua jejaring. "Cepu-cepu kita maksimalkan," ujarnya.

Apa itu cepu? Dia adalah warga yang ditugaskan memberikan informasi valid terkait peredaran narkoba di lapangan.

Cepu itu terlatih, mampu menyatu dengan para pengguna narkoba. Mereka bergaul di kalangan pengguna, dan memberikan informasinya kepada polisi. "Cepu itu ada anggarannya. Semakin banyak informan kita di lapangan, semakin mudah untuk menemukan informasi valid narkoba," ujar Margono.

Namun informasi cepu akunya tidak melulu bisa diandalkan. "Pernah dengar agen ganda kan? Nah ada kecenderungan begitu. Mereka ada juga yang bocorkan informasi pergerakan kami ke pengedar," jelasnya.

Selama empat belas hari operasi kata Margono, delapan orang anggotanya di lapangan hampir tidak ada istirahat. "Informasi itu diolah sedemikian, kemudian ditindak ke lapangan. Di lapangan ini, kita musti matang bertindak, salah sedikit barang bukti hilang," beber Margono.

Mengapa kasus narkoba tidak habis-habis? Kata Andi Adnan, memberantasnya tidak bisa mengandalkan hanya tangan polisi.

"Perlu semua pihak. Masyarakat, sekolah, tokoh agama. Semua perlu terlibat," ujarnya.

Barang haram itu jelasnya, akan terus beredar selama ada permintaan. "Narkoba itu perputarannya sama dengan dagang," bebernya.

Sehingga tegas Kapolres, langkah tepat memberantasnya adalah dengan membuat generasi muda menyadari bahaya narkoba. "Kalau kita punya kesadaran kuat. Kita tidak akan pernah makai barang haram itu," tandasnya. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X