RANTAU - Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Masjid Al-Mukarromah Desa Banua Halat Kecamatan Tapin Utara selalu melaksanakan ritual adat Baayun Maulid. Bahkan, pesertanya selalu mencapai ribuan.
Sebelumnya prosesi baayun maulid berlangsung warga sekitar mulai disibukkan dengan gotong royong. Ada yang memasang bambu, ada yang memasang peralatan ayunan, ada yang mengatur kantong-kantong parkir dan lain-lain.
Panitia pembantu Baayun Maulid, Ibnu Mas'ud, mengungkapkan sampai Kamis (7/11) sekitar pukul 21.00 Wita peserta yang mendaftar ada 4597 orang dari target 5000 peserta.
"Target ini optimis akan tercapai, karena pendaftaran masih dibuka sampai pelaksanaan yaitu, Sabtu 9 November 2019 (hari ini). Bahkan, saat pelaksana biasanya ada masyarakat yang ikut baayun, tetap kami terima," ucapnya, Jumat (8/11).
Dari 4597 peserta, ada yang dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.
"Seperti tahun sebelumnya, kita membuka pendaftaran lewat online. Tapi untuk sementara hanya ada 52 peserta yang mendaftar," beber Ibnu Mas'ud yang juga sebagai budayawan Kabupaten Tapin.
Kalau biasanya antara peserta yang anak-anak dengan orang dewasa dipisah, tapi tahun ini hal itu tidak terjadi lagi. Panitia mengaturnya dengan mencampur mereka semua.
"Alasan mencampur peserta agar tidak ada yang terpisah-pisah antara anak dan orang tua," tambah pensiunan ASN ini.
Segenap persiapan sudah dilakukan panitia pelaksana, baik itu dari menyiapkan tempat untuk baayun, titik jalan dan keamanan dalam pelaksanaan baayun maulid.
"Untuk tim keamanan totalnya ada 830 orang, terdiri dari Polri, TNI, Team Rescue, Karang Taruna, KNPI, Banser, PMI dan lain-lain," katanya.
Sementara titik parkir, panitia pelaksana menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk membuka halaman rumah mereka untuk parkir. "Untuk jalan juga sudah kita atur, sesuai rapat dengan Polres Tapin," ucapnya. (dlye/ema)
