BANJARMASIN - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menutup penjaringan bakal calon Pilwali 2020. Hingga batas akhir 5 November tadi, ada tujuh nama yang mengembalikan formulir pendaftaran, lengkap dengan berkas persyaratan.
Ketua DPC PKS Banjarmasin, Hendra menyebut dari tujuh nama itu, tiga di antaranya adalah kader PKS sendiri. Yakni Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Sekretaris DPW PKS Kalsel Awan Subarkah dan Hendra sendiri.
Sedangkan empat nama lainnya, datang dari kalangan beragam. Pertama ada Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim (Habib Banua). Lalu Ketua DPD Golkar Banjarmasin Ananda. Kemudian Habib Alwi Al-Nafis dari PKB. Terakhir, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel, Subhan Syarief.
Selanjutnya, ketujuh nama itu akan diseleksi. Untuk menentukan sosok mana yang layak diusung PKS.
Menurut Hendra, prosesnya akan diserahkan ke pengurus di level provinsi. Nama-nama kandidat itu nantinya akan diverifikasi oleh desk pilkada dan tim pemenangan pemilu PKS.
“Hasilnya nanti akan diserahkan kepada desk pilkada di pengurus pusat. Jadi keputusan akhirnya ada di DPP PKS,” sebutnya.
Sejauh ini, Hendra belum bisa memastikan. Berapa nama yang akan dicari, apakah cukup satu orang atau sepasang. “Jadi di Banjarmasin, kami menunggu arahan selanjutnya dari DPW dan DPP,” imbuhnya.
Terlepas dari itu, melalui penjaringan ini, PKS memang ingin mencari kawan koalisi. Lima kursi di parlemen tidaklah cukup. Menuntut partai ini harus berkoalisi dengan parpol lain. Kalau tidak, mana mungkin bisa mengusung calon petahana Ibnu Sina atau siapapun untuk maju dalam Pilkada nanti.
“Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar kami. Karena PKS memang harus membangun koalisi. Harapannya, tentu ada hasil yang positif,” kata Hendra.
Ditambahkannya, PKS terbuka untuk berkoalisi dengan partai manapun. Selagi sejalan dan satu pemahaman dalam membangun Banjarmasin. “Dinamis saja, tapi ini masih tahapan awal,” pungkasnya. (nur/fud/ema)
