BANJARMASIN - Tahun depan, pemko mewajibkan setiap kelurahan di Banjarmasin memiliki karang taruna yang benar-benar eksis.
Hal itu disampaikan Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Banjarmasin, Ibnu Sabil. Usai menggelar pertemuan di Gedung DPRD Banjarmasin, Jumat (8/11) tadi.
"Seperti di era 90-an. Organisasi ini begitu eksis di tengah masyarakat," kenangnya.
Untuk itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sudah mengeluarkan surat edaran. Isinya mewajibkan setiap kelurahan menghidupkan minimal satu karang taruna. Lebih banyak, lebih bagus.
Dinsos sendiri juga diberi perintah untuk mendata dan memetakan ulang. Seberapa banyak karang taruna yang pernah eksis di kota ini.
Ibnu Sabil menyebut, dari 52 kelurahan, baru 30 karang taruna yang sudah terdata. Sebagian besar boleh dikata dalam kondisi mati suri.
Mengapa karang taruna ini dianggap begitu penting? Ibnu Sabil punya jawaban. Lembaga ini digadang-gadang bisa menjadi lembaga masyarakat untuk pendampingan dan pengawasan dana kelurahan yang dikucurkan pemerintah pusat.
Termasuk juga untuk memaksimalkan program masyarakat dan sosial dengan berdampingan bersama karang taruna. "Tujuannya agar bisa lebih sukses," imbuhnya.
Teknis pembentukan karang taruna ini bisa melalui SK (Surat Keputusan) yang dibuat kelurahan. Agar menjadi lembaga legal.
Setelah karang taruna ini dibentuk, Dinsos tentu tak tinggal diam. Janjinya, mereka akan intens melakukan pembinaan. Biar eksistensinya bermanfaat untuk masyarakat.
"Sifatnya kan organisasi sosial. Kalau menengok tahun 90-an lalu, mereka kerja bakti, gotong-royong. Jika ada kegiatan-kegiatan di lingkungan, mereka paling berperan aktif. Itu yang mau kami hidupkan lagi," tutur Ibnu Sabil.
Pemko bahkan tak mau karang taruna cuma eksis di kandangnya, tapi juga sampai keluar kelurahan. "Contohnya tahun ini, 100 anggota karang taruna kami biayai mengikuti kemah bakti se-Kalsel di Hulu Sungai Utara," pungkasnya. (nur/fud/ema)
