BANJARMASIN - Upacara peringatan Hari Pahlawan digelar di halaman Balai Kota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata, kemarin (10/11). Apel tersebut turut dihadiri Legiun Veteran RI.
Hari Pahlawan dicanangkan Presiden Soekarno pada tahun 1961. Merujuk pada pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Itulah perang terbuka pertama untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan.
Setelah 56 tahun berlalu, bagaimana kehidupan Legiun Veteran saat ini? Jawabannya, suka tidak suka, ternyata masih banyak veteran yang hidup "terseok-seok".
Fakta itu ditegaskan Ketua Legiun Veteran Kalsel, Muslih menceritakan, masih banyak veteran di Banua yang tinggal di rumah tak layak huni.
"Semoga ada penambahan jatah program bedah rumah untuk para pejuang veteran. Karena masih banyak rumah mereka yang tidak layak huni," harapnya.
Disebutkan Muslih, dari data per Januari 2019, jumlah pejuang veteran di Kalsel kurang lebih 1.200 orang. "Hingga bulan November, hanya tersisa sekitar 900 pejuang veteran yang masih hidup. Sedangkan realisasi bedah rumah cuma 28 rumah per tahun," bebernya.
Artinya, gerak program itu kalah cepat dengan jumlah pejuang dan usia mereka.
"Tunjangan itu berlaku untuk seluruh pejuang veteran di regional Kalimantan. Semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib pejuang veteran," harapnya.
Kembali pada upacara kemarin, mengangkat tema 'Aku Pahlawan Masa Kini', Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memaknainya sebagai pahlawan di segala bidang.
Menurut Ibnu, Pahlawan tak melulu berjuang di medan perang. Tapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan, sains dan lainnya.
"Apalagi Indonesia sudah memasuki era baru dari revolusi industri. Mari mengisi kemerdekaan dengan pembangunan," pesan orang nomor satu di Kota Seribu Sungai tersebut. (hid/fud/ema)
