MARABAHAN - Untuk keselamatan penumpang jasa kapal atau kelotok di Batola, Darat Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 15 Kalimantan Selatan, menggelar sosialisasi keselamatan transportasi sungai dan danau bagi nakhoda, Rabu (13/11) di dermaga penyeberangan Gampa Asahi.
Sebanyak 100 peserta mengikuti sosialisasi ini. Mereka berasal dari seluruh sopir kelotok yang ada di Batola. Tidak tanggung-tanggung, sosialisasi demi keselamatan penumpang ini disampaikan dosen Poltekstrans SDP Palembang.
Selain dalam rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun 2019, acara ini juga sebagai bentuk pencegahan dan pengawasan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 15 Provinsi Kalimantan Selatan. Menurut Kepala TU BPTD Wilayah 15 Kalsel, Syamsuddin, unsur keselamatan penumpang di sungai masih jauh dari yang diharapkan. Baik dari segi kelayakan kapal maupun pengetahuan motorik nakhoda atau sopir kelotok dan kapal.
"Rata-rata dari pengakuan peserta yang hadir, tidak ada yang bersertifikat. Mereka, rata-rata tidak memakai alat keselamatan penumpang, seperti life jacket," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, banyak terjadi kecelakaan sungai diakibatkan kapasitas penumpang yang berlebihan. "Keselamatan sungai ini jarang disentuh pemilik maupun nakhoda," ujarnya.
Dari hasil sosialisasi ini, pihaknya berhasil menggali beberapa masalah kelotok warga. Diantaranya masih banyak yang belum diperiksa kelayakan. "Kapal yang beroperasi seharusnya mendapatkan izin layak jalan dari dinas perhubungan setempat," pesannya.
Kadis Perhubungan Kabupaten Batola, Syamsul Arifin mengatakan sesuai aturan, sertifikat dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Pihaknya dalam waktu dekat akan berkerja dengan balai dan KSOP untuk penerbitan sertifikat untuk ratusan sopir kelotok atau kapal di Batola. "Selama ini memang belum ada sertifikasi," ungkapnya. (bar/ema)
